Pembunuh Istri Dan Karyawati Koperasi Di Bekasi Punya Rekam Jejak Kdrt

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap sisi lain dari Sunardi, tersangka kasus pembunuhan terhadap istrinya sendiri inisial AM serta seorang karyawati koperasi inisial SR di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kepolisian mengungkap, Sunardi punya kebiasaan mengonsumsi minuman keras dan kerap melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Rekam jejak buruk Sunardi itu terungkap setelah polisi memeriksa saksi inisial E yang merupakan anak korban. Namun penyidik menemukan kendala dalam membuktikan perilaku KDRT Sunardi. Sebab kondisi jasad korban sudah lama terkubur.

"Iya ini punya track record seperti itu ya. Tapi pun tanda-tanda atau bukan KDRT tidak bisa lagi kami temukan karena sudah lama," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar dalam keterangannya, Jumat (7/2/2025).

Pertengkaran antara Sunardi dan istrinya inisial AM berujung pada pembunuhan. Dalam kondisi emosi, tersangka mencekik istrinya menggunakan jilbab hingga tewas. Sunardi juga berusaha menyembunyikan jasad istrinya dengan mengubur di dalam septic tank.

"Selama beberapa jam kemudian pelaku mengakui yang dimaksud itu adalah saudari AM yang pada saat itu berstatus sebagai istrinya dan karena adanya cek cok, kemudian pelaku jerat menggunakan jilbab dan dikubur di dalam," ujar dia.

Sejauh ini, polisi belum menemukan indikasi gangguan kejiwaan pada Sunardi. "Sejauh ini sih kita melihat semuanya kita periksa dari pemeriksaan kita ajak ngomong masih nyambung, jadi kita nilai dia secara jasmani rohani bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar polisi.

Sebelumnya, misteri hilangnya AM (51) sejak 2022 silam, akhirnya terjawab setelah tertangkapnya seorang pelaku yang tak lain adalah suami sah dari korban. Sunardi ditangkap terkait kasus pembunuhan karyawati koperasi.

Korban Dilaporkan Hilang Sejak 2022

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menerangkan, kematian korban AM diketahui setelah anak korban E datang ke Polsek Cibarusah. Kepada polisi, E mengungkap ibunya terakhir kali berinteraksi dengan Sunardi sebelum menghilang pada 2022 silam.

"Saudara S ini kita tangkap dan kita lakukan pemeriksaan di Polsek Cibarusah, kemudian ada seorang laki-laki, saudara E datang dia menanyakan kepada kami, kepada polisi bahwasannya, dulu di tahun 2022 dia kehilangan ibunya dan informasinya ibunya ini terakhir kali berinteraksi itu terhadap tersangka ini, saudara S," kata dia kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Onkoseno mengatakan, E sendiri sempat melaporkan kehilangan ibunya ke Polsek Serang Baru pada 2022. Saat itu, ia menanyakan keberadaan AM kepada S, namun pelaku berdalih sudah lama tidak bertemu. Bahkan, dari informasi yang diperoleh di lokasi, S sempat memberi keterangan kepada anak korban bahwa AM pergi ke Malaysia untuk bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW).

"Pada saat kemarin yang pelaku sampaikan ya dia secara menutupinya hanya menyampaikan bahwa tidak ketemu, tapi pun dia menyampaikan beralasan korban saudari AM itu pergi ke Malaysia atau kemana intinya argumen-argumen itu dapat kami simpulkan berarti dia selama rentang waktu 2022 sampai kemarin Februari 2025 itu dia memang punya keinginan dan niat untuk mengaburkan apa yang dia lakukan terhadap saudari AM ," ujar dia.

Karyawati Koperasi Nyaris Dimasukkan Septic Tank

Dia menerangkan, Sunardi sempat membantah keterlibatannya dalam pembunuhan AM. Namun, setelah diintrogasi Sunardi mengakui telah membunuh AM. Jasad korban dikubur di dalam septic vessel rumahnya.

"Selama beberapa jam kemudian pelaku mengakui yang dimaksud itu adalah saudari AM yang pada saat itu berstatus sebagai istrinya dan karena adanya cek cok, kemudian pelaku jerat menggunakan jilbab dan dikubur di dalam," ujar dia.

Dia menyebut, metode pembunuhan AM dengan korban karyawati koperasi, SR memiliki kesamaan. Keduanya tewas akibat dijerat dengan jilbab. Bahkan, Sunardi juga berencana menyembunyikan mayat SR di dalam septic tank, tetapi aksinya terhenti.

"Karena keburu sudah ketahuan kan, polisi sudah datang ke rumahnya, itu pun posisinya kan korban yang kedua ditutupi outpouring furniture itu," ujar dia.

Pembunuhan Karyawati Koperasi Ungkap Kasus Lain

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita berinisial SR ditemukan tewas dalam lemari pakaian di sebuah rumah di Kampung Cikoronjo, Desa Sindang Mulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Senin (6/2/2025).

Korban yang bekerja sebagai pegawai koperasi diduga dibunuh oleh Sunardi, salah satu nasabahnya. Polisi yang menyelidiki kasus ini menemukan fakta mengejutkan.

Sunardi ternyata juga membunuh istrinya sendiri pada 2022 silam. Jasad istrinya disembunyikan di dalam septic vessel rumahnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan kasus tewasnya SR bermula saat korban datang ke rumah Sunardi untuk menagih uang pinjaman. Namun, sejak saat itu, korban tak kunjung kembali.

"Rekan-rekan korban mencari keberadaannya hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, terbungkus sprei di dalam lemari pakaian," ujar Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

Setelah membunuh korban, Sunardi sempat melarikan diri. Namun, polisi berhasil menangkapnya.

"Pelaku sudah berhasil diamankan oleh Polsek Cibarusah bersama Satreskrim Polres Metro Bekasi," ujar dia.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, menambahkan, korban bekerja sebagai pegawai slope keliling dan datang ke rumah Sunardi untuk menagih utang sebesar Rp2,7 juta.

"Utang itu harus dikembalikan sebanyak Rp 4 juta. Cicilannya Rp 115 ribu selama 10 bulan," kata Mustofa dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).

Namun, saat korban tiba di rumah pelaku, Sunardi mengaku tidak bisa membayar. Saat itulah terjadi pertengkaran yang berujung fatal. Dalam kondisi terdesak, pelaku nekat mencekik korban dan menyeret tubuhnya ke dalam rumah.

"Korban dibunuh dan jasadnya hendak dimasukkan ke dalam septic tank, tetapi niat itu batal karena teman-teman korban mulai mencarinya," kata Mustofa.

Karena panik, Sunardi akhirnya menyembunyikan jasad korban di bawah tempat tidur sebelum memindahkannya ke dalam lemari pakaian.

Pelaku Punya 2 Istri

Penyelidikan kasus ini mengungkap fakta mengejutkan. Sunardi ternyata bukan hanya membunuh SR, tetapi juga istrinya sendiri pada 2022.

Sunardi diketahui memiliki dua istri, satu dinikahi secara siri dan satu lagi secara resmi di Banyumas. Ia membunuh istri sahnya karena curiga berselingkuh.

"Karena emosi dan cemburu, pelaku gelap mata lalu menghabisi istrinya dan jasadnya dimasukkan ke dalam septic vessel di rumahnya," ujar Mustofa.

Jasad sang istri ditemukan dalam septic vessel dengan kedalaman dua meter. Saat ditemukan, kondisinya sudah menjadi tulang belulang, tetapi pakaian korban masih utuh.

"Jaket, pakaian dalam, dan seluruh pakaian korban masih lengkap, sesuai dengan pengakuan pelaku," katanya.

Sunardi, yang bekerja sebagai kuli bangunan, hanya pulang ke rumah setiap dua minggu sekali. Pun setelah membunuh istrinya, Sunardi tetap pulang ke rumah itu. Ia bahkan memiliki rutinitas berdoa di atas septic tank.

"Setiap pulang ke rumah, ia berdoa di atas septic vessel tempat jasad istrinya dikuburkan," ungkap Mustofa.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar, mengatakan Sunardi telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

"Sudah ditahan," tandas dia.

Selengkapnya