Pdip: 100 Hari Pemerintahan Sudah Cukup Untuk Prabowo Evaluasi Para Menteri

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah memprediksi bahwa Presiden Prabowo Subianto akan melakukan reshuffle kabinet setelah tiga hingga empat bulan masa kerjanya.

"100 hari sebenarnya bagi presiden sudah cukup. Namun nampaknya bapak presiden kita akan melihat, katakanlah, 3 atau 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle,” kata Said kepada wartawan, Jumat (7/2/2025).

Menurut Said, reshuffle diperlukan karena beberapa menteri dinilai belum mampu mengikuti kebijakan Prabowo dengan baik.

“Namun pada saat yang sama, kalau melihat orkestrasi dari jajaran kementerian, memang saya berharap presiden dan hari ini bisa mengevaluasi para menteri di kabinetnya. Ada yang tertatih-tatih, ada yang gagap untuk mengikuti irama presiden yang begitu cepat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Said menyebut bahwa ada beberapa menteri yang bahkan mengeluarkan kebijakan yang justru membebani Presiden Prabowo.

"Bahkan ada menteri yang membuat kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden. Sehingga, Presiden ketika kebijakan itu dikeluarkan oleh menteri, akhirnya presiden sampai langsung turun tangan untuk menyetop kebijakan menteri,” sambungnya.

Oleh karena itu, Said meyakini bahwa Prabowo lebih memahami siapa yang layak untuk di-reshuffle.

"Jadi hemat saya, presiden sesungguhnya lebih tahu mana yang layak di-reshuffle dan mana yang diteruskan, serta mana kementerian yang perlu digenjot untuk mencapai Asta Cita sebagai visi besar presiden,” imbuh Said.

Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait isu reshuffle kabinetnya usai 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran.

Selengkapnya