ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Langkanya tabung gas LPG 3 Kg membuat sengsara ibu rumah tangga hingga pedagang makanan. Dimulai dari tak bisa berjualan, hingga memberi makan anak hanya dengan garam, menjadi fenomena kelangkaan gas.
Saat Liputan6.com memantau antrean state di salah satu agen di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, sekitar pukul 12.15 WIB, ada seorang ibu yang membawa serta anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah, serta dia membawa tabung state yang diletakan di atas motor.
Ibu tersebut beberapa kali bolak balik, memastikan ketersediaan state sudah ada di agen. Namun hingga siang hari itu hasilnya masih nihil. Pasalnya, state tersebut dia gunakan untuk berjualan gorengan dan seblak, serta masak sehari-hari.
"Ini saja, pagi tadi saya terpaksa kasih sarapan anak yang ada saja di dapur. Nasi, garam, sudah. Habis gimana, mau masak enggak bisa," cerita sang ibu yang diiyakan anggukan anaknya.
Dia pun mengaku sangat kesulitan mendapat tabung state pada 4 hari kebelakang. Selain tidak bisa berjualan, dia tidak bisa memasak untuk keluarga. Sehingga terpaksa membeli masakan jadi di luar.
Belum lagi, ada seorang penjual cilor yang sebenarnya sudah mengantre di agen state Toko Slamet Jalan Pandan Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, yang kecewa sudah mengantre namun tidak kebagian kupon untuk membeli state 3 Kg untuk berjualan.
"Ah, susah amat! Bakar juga nih!" Teriaknya kecewa.
Amarah penjual tersebut ditenangkan penjaga agen yang memang sedari awal bertugas menyapa dan memberi tahu aturan main membeli tabung state 3 Kg.
"Besok balik lagi rada pagi ya bang, biar kebagian kupon. Jangan lupa bawa fotokopi KTP ya," katanya.