Tni Ad Akan Bentuk 100 Batalyon Dukung Program Pangan Pemerintah

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 06 Feb 2025 08:48 WIB

TNI AD berencana membentuk 100 Batalyon Teritorial Pembangunan. Batalyon akan diisi kompi pertanian dan peternakan untuk mendukung programme pangan pemerintah. Ilustrasi prajurit TNI AD. Kadispenad mengatakan 100 batalyon yang akan dibentuk akan ada sedikit modifikasi dari yang ada saat ini. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan membentuk 100 batalyon teritorial pembangunan. Penempatan daerah-daerah batalyon ini masih dikaji.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana mengatakan batalyon yang akan dibentuk akan ada sedikit modifikasi dari batalyon yang ada saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan batalyon yang akan dibentuk akan diisi kompi produksi, kompi pertanian hingga kompi peternakan.

"Secara rekrutmennya tetap menggunakan standar mekanisme rekrutmen prajurit TNI, tapi dalam organisasinya itu ada sedikit perubahan modifikasi dari batalyon-batalyon yang sudah ada saat ini, contohnya di sini ada Kompi Produksi, ada Kompi Pertanian, Kompi Peternakan," kata Wahyu usai Kartika Gathering 2025 di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (5/2).

Wahyu menjelaskan batalyon baru itu selain memiliki fungsi dasarnya sebagai satuan infanteri, tapi juga punya fungsi khusus dalam mendukung pencapaian programme pemerintah terkait pangan dan swasembada.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menjelaskan pihaknya masih melakukan survei untuk penempatan batalyon baru tersebut.

Maruli mengatakan pembentukan batalyon ini juga merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.

"100 batalyon kami terus mensurvei daerah-daerah yang mempunyai daerah cukup strategis karena konsep dari batalyon ini adalah pembangunan dan pertanian yang sudah diinstruksikan presiden dan menhan, sehingga kami mencari lokasi dengan prioritas pertahanan tapi bisa mendukung pembangunan masyarakat," kata Maruli dalam rapat dengan Komisi I DPR RI, Selasa (4/2).

(yoa/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya