Ihsg Ambruk Nyaris 2%, Ini Saham Biang Keroknya

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ambruk pada perdagangan sesi I Kamis (6/2/2025), meski bursa saham world secara mayoritas menghijau.

Per pukul 11:32 WIB, IHSG ambruk 1,84% ke posisi 6.894,92. IHSG ambruk ke level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp 5,3 triliun dengan measurement transaksi mencapai 14,8 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 699.073 kali. Sebanyak 239 saham naik, 306 saham turun, dan 239 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor bahan baku, keuangan, dan industri menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 1,95%, 1,75%, dan 1,71%.

Sementara dari sisi saham, dua emiten perbankan raksasa menjadi penekan terbesar IHSG yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai 35,5 indeks poin dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 13,8 indeks poin.

Selain itu, ada saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang juga membebani IHSG sebesar 10,2 indeks poin, kemudian PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 9,8 indeks poin, dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 6,7 indeks poin.

IHSG ambruk lebih dari 1% dan kembali ke level psikologis 6.800, di tengah bergairahnya mayoritas pasar saham world saat ketegangan perang dagang sedikit mereda.

Meski perang dagang sedikit mereda, tetapi China membalas perang tarif Amerika Serikat (AS) yang sempat menggemparkan dunia pada awal pekan ini tetapi ditunda hingga sebulan kedepan.

China akan mengenakan tarif atau bea masuk 15 persen untuk impor batu bara dan state alam cair (LNG) dari Amerika Serikat sebagai balasan mulai berlakunya kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintahan Donald Trump untuk barang-barang impor dari China.

Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China menyatakan tarif itu akan berlaku mulai 10 Februari 2025.

"Tarif tambahan sebesar 15 persen akan dikenakan ke batu baru impor dan state alam cair yang berasal dari Amerika Serikat," demikian rilis resmi badan itu pada Selasa (4/2), dikutip dari AFP.

Mereka juga mengumumkan bakal ada tarif 10 persen ke impor minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan berkapasitas besar, dan truk pikap dari AS.

Kementerian Keuangan China menyatakan kebijakan tersebut sebagai respons terhadap "kenaikan tarif sepihak" dari AS.

"[Keputusan AS] sangat melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia, tak menyelesaikan masalah sendiri, dan mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara China dan AS," demikian rilis Kemenkeu China.

China juga mengumumkan penyelidikan terhadap Google. China akan menyelidiki perusahaan teknologi AS tersebut atas dugaan pelanggaran antimonopoli, menurut pernyataan singkat dari Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar.

Dikutip dari Reuters, kebijakan tarif impor China ini muncul usai AS menetapkan tarif impor 10 persen ke Kanada, Meksiko, dan China. Pada hari ini, Trump menangguhkan kebijakan ini untuk Meksiko dan Kanada, tapi tidak untuk China.

Semula Trump dijadwalkan untuk melakukan panggilan telepon dengan Presiden China Xi Jinping pada hari ini, tapi kemudian rencana ini dibatalkan setidaknya hingga akhir pekan.

Di lain sisi, saham-saham perbankan di Indonesia yang secara mayoritas merana juga membebani IHSG pada hari ini. Dalam beberapa hari terakhir, pergerakan saham perbankan cenderung volatil. Namun secara menyeluruh, saham perbankan raksasa masih sulit bangkit.

Selain itu, tampaknya pasar cenderung merespons kecewa terhadap information pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 yang terpantau lebih rendang dari 2023 bahkan 2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 (year connected year/yoy)yang tumbuh sebesar 5,02%. Secara setahun penuh (2024) ekonomi hanya tumbuh 5,03%. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 adalah yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut juga jauh di bawah target pemerintah di APBN 2024 sebesar 5,2%. Kendati demikian, ekonomi masih tumbuh di level historisnya yakni 5% di tengah kencangnya isu pelemahan daya beli.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga (RT) dengan kontribusi 53,71% yang tumbuh 4,98%. Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mencatat kontribusi sebesar 30,12% dan pertumbuhannya mencapai 5,03%.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan kuartal IV-2024 konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan pada sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62%," ujar Amalia dalam konferensi pers BPS, Rabu (5/2/2025).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tampak tumbuh di kisaran 5%, namun jika ditelisik lebih dalam, kondisi ini tidak sepenuhnya baik karena periode 2024 ada pemilihan presiden (pilpres) di awal tahun kemudian dilanjutkan dengan momen pemilihan kepala daerah (pilkada) di akhir tahun.

Maka dari itu, cukup besar harapan bahwa dengan momen penting tersebut dan harapan untuk dapat meningkatkan konsumsi masyarakat secara signifikan yang berujung pada tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia sangatlah besar. Namun takdir berkata sebaliknya.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia setahun penuh pada 2022 dan 2023 tercatat lebih tinggi dibandingkan 2024 yakni masing-masing sebesar 5,31% dan 5,05%.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!

Next Article Terbebani Saham Bank Raksasa, IHSG Ambruk 1,2% di Sesi I

Selengkapnya