ARTICLE AD BOX
Makassar, CNN Indonesia --
Siswa-siswi SMA Negeri 17 Makassar bersama sejumlah orang tua siswa melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, karena pihak sekolah belum melakukan pengisian information siswa dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Hal tersebut membuat para siswa terancam tak bisa mendaftar kuliah lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Para siswa sempat ditemui pejabat Dinas Pendidikan Sulsel, dalam pertemuan itu siswa mencurahkan apa yang mereka hadapi selama tiga tahun. Namun, karena tidak terdata di PDSS sehingga mereka terancam tidak bisa kuliah lewat jalur SNBP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak ini sangat berat bagi kami, kita bicara soal mimpi dan harapan yang sudah di depan mata tapi karena satu kelalaian sekolah yang seharusnya tidak menjadi penghalang bagi kami untuk mendapat mimpi itu," kata salah satu siswi SMA 17 saat bertemu dengan pejabat Disdik Sulsel, Rabu (5/2).
Sekolah lambat dalam mengunggah data nilai siswa
Terpisah, Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Makassar, Abu Hanafi mengakui bahwa pihak sekolah memang mengisi information siswa di PDSS
"Dari pihak kami yang terlambat, untuk sementara kami berupaya dan mudah-mudahan bisa. Kami upayakan jalurnya seperti itu dulu," kata Abu kepada CNNIndonesia.com.
Abu menerangkan pihak sekolah telah mengisi form information siswa di PDSS, namun terlambat untuk mengunggah (upload) seluruh nilai siswa SMA 17 Makassar sampai batas yang telah ditentukan sehingga pihak sekolah tidak dapat mengakses PDSS tersebut.
"Untuk sementara, kita masih mencari jalan terbaik agar bisa mengakses dulu untuk meng-upload nilainya, lambat di-upload sehingga waktu yang diberikan lewat, batasnya itu tanggal 31 kemarin, kalau hari ini perpanjangan, kalau hari ini kami sudah upload nilai dengan surat kuasa finalisasi dari panitia SNPB itu yang kita tunggu. Hari ini batasnya," jelasnya.
Abu menyebutkan sekitar 145 siswa-siswi SMA Negeri 17 Makassar yang didata pada jalur SNBP. Namun, sementara ini pihak sekolah masih menunggu untuk bisa mengakses ke PDSS.
"Kalau jumlah siswa dari 10 kelas itu 360 siswa, kemudian jalur ini ada 145 IPA dan IPS, sisa upload nilai kita tunggu karena kemarin aksesnya ketutup. Untuk hasilnya kedepan kita tunggu yang jelas kita sudah berupaya masuk ke aksesnya dan diterima kita punya nilai," kata dia.
Sebelumnya via siaran pers, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 Eduart Wolok memastikan panitia SNPMB tak akan mengakomodasi sekolah yang belum melakukan pengisian information siswa dalam PPDS untuk mendaftar kuliah lewat jalur SNBP.
Langkah itu diambil pihak panitia demi akuntabilitas hingga menghargai sekolah-sekolah yang tertib dan disiplin dalam pengisian PDSS.
"Bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria tersebut pada nomor 4, Panitia SNPMB tidak dapat mengakomodasi finalisasi pengisian PDSS dengan mempertimbangkan faktor akuntabilitas, keberadilan, dan audit system, serta menghargai sekolah yang telah tertib dan berdisiplin dalam pengisian PDSS," kata Eduart dalam siaran pers Panitia SNPMB dikutip Rabu (5/2).
Panitia SNPMB sebelumnya telah memberikan kesempatan bagi 373 sekolah yang belum melakukan finalisasi pengisian information PDSS. Batas terakhirnya jatuh hari ini, Rabu (5/2) pukul 15.00 WIB.
Eduart menyatakan menyatakan hingga penutupan jadwal pengisian PDSS pada 31 Januari 2025, pukul 15.00 WIB lalu, sekolah yang telah menyelesaikan finalisasi pengisian PDSS berjumlah 21.003, atau 1.513 sekolah lebih banyak dibandingkan tahun 2024. Demikian pula, sambungnya, siswa yang sudah melakukan finalisasi nilai berjumlah 908.128, atau 63.465 siswa lebih banyak dibandingkan 2024 lalu.
Setelah penutupan pada 31 Januari 2025, berdasarkan evaluasi pengisian PDSS, ditemukan sekolah yang sudah melengkapi information isian siswa eligible--seperti melengkapi nilai dalam 5 semester--namun belum melakukan finalisasi. Hal tersebut berdampak membuat para siswa pada sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS tersebut.
Dia menyatakan terdapat 373 sekolah teridentifikasi masuk dalam kategori yang tersebut, lalu difasilitasi untuk dibantu finalisasi dengan cara mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada Panitia SNPMB. Hingga Selasa lalu, pukul 15.00 WIB, sekolah yang difasilitasi sebanyak 228 dari full 373 sekolah.
Selanjutnya, sambung Eduart, panitia SNPMB memberi kesempatan kepada 145 sekolah lain yang memenuhi kriteria itu untuk mengirim dokumen sesuai yang ditentukan ke surel [email protected] paling lambat pada Rabu (5/2) ini pukul 15.00 WIB.
(mir/kid)
[Gambas:Video CNN]