Polemik Pegawai Diberhentikan Picu Protes Keras Ke Mendikti Satryo

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melakukan aksi di depan kantor kementerian tersebut, Senin (20/1).

Pegawai memprotes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang disebut memberhentikan salah seorang pegawai secara sepihak dan mendadak.

Mereka membawa sejumlah spanduk dan papan bunga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu papan bunga bertuliskan 'turut berdukacita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami' #lawan #paguyubanpegawaidikti #menteridzalim

Spanduk lain bertuliskan 'Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat'.

Pranata Humas Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga Kemendiktisaintek, Neni Herlina mengungkap kesaksiannya terkait tindakan Satryo.

Neni bercerita apa yang dialaminya berawal dari pergantian meja kerja menteri. Menurutnya, Satryo tidak terima dengan meja kerja yang ada.

"Sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. Itu ruang sementara, sementara itu bekas ruang dirjen. Nah itu peralatannya itu bekas dirjen dulu. Sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata Neni.

Ia mengatakan setelah peristiwa itu, sudah ada ancaman dari Satryo untuk memecatnya. Neni mengatakan atasannya pun meminta agar dirinya untuk tidak muncul.

Namun, karena pekerjaan di bidang rumah tangga banyak, ia terlibat untuk pemasangan net di rumah dinas menteri. Menurutnya, saat itu sang menteri meminta pemasangan segera dilakukan.

"Karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah dia langsung dia nelepon ketua tim saya. kebetulan Mas Angga waktu itu lagi sakit. Jadi enggak angkat telpon, itu udah malam-malam gitu," ujar Neni.

Ia mengatakan saat itu Satryo lalu mengirim pesan WhatsApp yang memecat dirinya dan ketua tim tersebut.

Neni menyebut karena tidak ada dasar hukum, ia tetap berkantor seperti biasa. Hingga Jumat (17/1) lalu, Satryo masuk ke ruangan dan mengusirnya.

"Bapak Menteri langsung ke lantai 8. Langsung, ya gitu lah kejadiannya. Dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu, membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan unit saya, jadi memang sudah di luar logika lah," ujarnya.

Ia mengatakan sejumlah pegawai yang bekerja untuk melayani menteri, merasa khawatir dengan kejadian yang menimpa dirinya.

Lebih lanjut, melalui aksi pegawai di Kantor Kementerian ini, para mempertanyakan soal position Neni. Neni mengaku juga akan mengadukan masalah tersebut ke DPR.


Selengkapnya