Pemprov Dki Gelar Natal 2024, Rayakan Keberagaman Jakarta

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Pemprov DKI Jakarta | CNN Indonesia

Minggu, 19 Jan 2025 12:44 WIB

Pemprov DKI Jakarta menggelar perayaan Natal bersama ASN, BUMD, dan DPRD DKI di Hall Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/1). (Foto: arsip Pemprov DKI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar perayaan Natal bersama Aparatur Sipil Negara (ASN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan DPRD DKI di Hall Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Jumat (17/1).

Tahun ini, perayaan Natal Pemprov DKI sejalan dengan tema yang ditetapkan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan PGN, yaitu "Marilah Sekarang Kita ke Betlehem" dengan subtema "Jati Diri Indonesia Mewujudkan Jakarta yang Global".

Kepala Kerja Sama Pemprov Jakarta Marulina Dewi yang juga sebagai Ketua Panitia Natal 2024 menjelaskan, tema yang diangkat mengandung makna refleksi atas nilai-nilai kasih kebersamaan dalam keberagaman Kota Jakarta yang heterogen, serta refleksi tentang kesederhanaan dan kesejahteraan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka harapannya acara ini mampu membawa semua peserta yang hadir hari ini agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai Natal dalam kehidupan kita sehari-hari di kota kita, Kota Jakarta dan dalam tugas pengabdian serta pelayanan kepada masyarakat," ungkap Dewi.

Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi menyampaikan harap agar para ASN di lingkup pemerintah Provinsi DKI bisa menjaga kerukunan dan persatuan demi mendukung Kota Jakarta yang maju, inklusif, sejahtera, berkeadilan dan berkelanjutan.

"Kiranya semangat Natal menjadi pemantik semangat bagi kita semua untuk memberikan pelayanan optimal bagi Provinsi DKI Jakarta. Kota Jakarta adalah miniatur Indonesia yang penuh dengan keberagaman," kata Teguh.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Nasaruddin Umar secara khusus menyoroti terkait hubungan erat antara agama dengan umat masing-masing.

Menurutnya, jika akidah dan keimanan sudah kokoh, maka keberadaan penegak hukum di tengah-tengah masyarakat pun seolah tidak diperlukan.

Baik akidah, keyakinan, dan keimanan, lanjut Nasaruddin, seharusnya dapat menjadi "polisi" yang mencegah setiap individu berbuat hal-hal yang dilarang agama.

"Semakin menyatu pemeluk dengan agama-agamanya, maka semakin damai, tenang, tentram bangsa ini," pungkas Nasaruddin.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya