ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Cuaca pagi Jakarta pada hari ini, Jumat (7/2/2025), diprakirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan dan berawan. Demikianlah prediksi cuaca hari ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca Jakarta pada siang hari seluruhnya juga diprediksi akan cerah berawan berawan dan cerah .
Sementara itu, pada malam hari nanti, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan cerah berawan dan berawan. Selain itu, untuk wilayah penyangga Kota Jakarta, yaitu Bekasi dan Depok, Jawa Barat, pagi hari akan berawan, untuk siang hari cerah berawan, namun untuk malam hari akan cerah.
Sedangkan wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, diprediksi akan turun hujan berintensitas ringan pada pagi dan siang hari. Namun, malamnya akan berawan.
Kemudian, di wilayah Kota Tangerang, Banten, akan cerah berawan di pagi hari dan akan berawan pada malam.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Hujan Ringan | Cerah Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Hujan Ringan | Berawan | Cerah Berawan |
Jakarta Selatan | Berawan | Cerah | Cerah |
Jakarta Timur | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Jakarta Utara | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Berawan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Depok | Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Kota Bogor | Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Tangerang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Berawan |
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Banten mulai 29 Desember besok.
Tips Sehat Selama Musim Hujan Datang
Ditengah musim hujan seperti saat ini, banyak microorganism dan bakteri yang mudah untuk berkembang. Sehingga dengan demikian penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dan memperkuat sistem imun agar tidak mudah terserang penyakit penyerta yang biasa muncul saat musim hujan terjadi.
Adapun cara agar tidak mudah sakit saat musim hujan berlangsung adalah dengan disiplin dalam menerapkan perilaku hidup sehat seperti:
1. Rutin mencuci tangan menggunakan sabun, untuk meminimalisir infeksi microorganism dan juga bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Rutin mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan mengandung banyak vitamin. Hal ini dilakukan agar kebutuhan gizi dan vitamin harian kita tercukupi, sehingga mencegah infeksi dari bakteri dan juga virus.
3. Jangan menyentuh wajah secara langsung, gunakan tisu atau sapu tangan sebagai alas tangan. Ini dikarenakan umumnya microorganism flu masuk melalui mata, hidung, dan mulut melalui tangan yang kotor.
4. Minum aerial putih yang cukup. Karena dengan tercukupinya kebutuhan aerial harian kita, maka zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan terbuang, selain itu aerial putih juga dapat membantu menyingkirkan dahak atau lendir bagi pasien penderita flu.
5. Melakukan persiapan menghadapi nyamuk demam berdarah dengan rutin membersihkan rumah, saluran air, dan berbagai tempat yang dapat membantu perkembangan nyamuk menjadi lebih cepat.
Dengan menerapkan beberapa tips menjaga kesehatan di atas, diharapkan dapat meminimalisir potensi terpapar penyakit selama musim hujan, sehingga kita dapat menjalankan aktivitas harian dengan lebih sehat dan bugar.
Penyakit Penyerta Musim Hujan
Musim hujan membawa peningkatan risiko berbagai penyakit. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai:
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA, termasuk flu dan pilek, menjadi lebih umum di musim hujan. Virus penyebab ISPA berkembang biak lebih cepat dalam kondisi lembap dan dingin. Gejala meliputi hidung tersumbat, bersin, batuk, dan kadang disertai demam.
2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD, terjadi saat musim hujan. Gejala DBD meliputi demam tinggi, nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Dalam kasus parah, dapat terjadi pendarahan internal.
3. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat menyebar melalui aerial yang terkontaminasi urin hewan terinfeksi. Risiko meningkat saat banjir. Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus parah dapat menyebabkan kerusakan organ.
4. Diare
Kontaminasi sumber aerial minum oleh aerial hujan yang tercemar dapat menyebabkan peningkatan kasus diare. Penyakit ini ditandai dengan buang aerial besar cair yang sering, kadang disertai mual dan muntah.
5. Penyakit Kulit
Kelembapan tinggi menciptakan kondisi perfect bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Infeksi jamur seperti panu dan kutu aerial menjadi lebih umum. Gejala dapat berupa gatal, ruam, atau perubahan warna kulit.
6. Malaria
Meskipun tidak seumum DBD, risiko malaria juga meningkat di beberapa daerah selama musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala utama meliputi demam berkala, menggigil, dan berkeringat.
7. Tifus
Tifus dapat menyebar melalui makanan atau aerial yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Risiko meningkat saat sanitasi buruk akibat banjir. Gejala meliputi demam tinggi berkelanjutan, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Memahami penyakit-penyakit ini dan gejalanya penting untuk deteksi dini dan pencegahan. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih waspada dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan. Selanjutnya, mari kita bahas langkah-langkah konkret untuk menjaga kesehatan di musim hujan.