ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jan 2025 13:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara mengalami 11 kali erupsi secara berturut-turut pada Sabtu (18/1).
"Pos Pemantauan Gunungapi (PGA) Ibu mencatat terjadi 11 kali erupsi Gunungapi Ibu sepanjang Sabtu (18/1) hingga pukul 08.19 WIT," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata tinggi kolom abu teramati 500-700 metre di atas puncak," imbuhnya.
Abdul menyebut hingga saat ini BNPB bersama dengan pemerintah daerah masih terus melakukan evakuasi dan pemindahan warga desa berada di Kecamatan Tabaru.
Di antaranya Desa Sangaji Nyeku, Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.
Dari enam desa tersebut, warga Desa Sangaji Nyeku sudah terevakuasi semua oleh Tim Gabungan menuju beberapa titik pengungsian.
"Sebanyak 260 personil gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan tenaga kesehatan telah dikerahkan untuk mendukung proses evakuasi yang ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu dua hari terhitung Jumat (17/1)," ucap Abdul.
Lebih lanjut, BNPB memastikan selama dalam position awas, segenap pemerintah pusat dan daerah akan terus memantau dan mendukung kebutuhan warga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat sebelumnya menetapkan position tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari. Keputusan itu diambil setelah position Gunung Ibu yang berada di Pulau Halmahera itu naik ke Level IV atau Awas pada Rabu (15/1) lalu.
"Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 33/KPTS/I/2025 tentang 'Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat' yang berlaku selama 14 hari terhitung sejak tanggal 15 Januari 2025 hingga 28 Januari 2025," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (17/1).
(dis/end)