Fakta-fakta Kasus Mutilasi Perempuan Dalam Koper Di Ngawi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Publik dihebohkan dengan kabar pembunuhan dan mutilasi bagian tubuh manusia di dalam koper yang ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1).

Kepala Desa Dadapan Kecamatan Kendal Andik Bangga Satria Rama mengatakan mulanya koper berisikan potongan tubuh manusia ini ditemukan salah satu warganya di sebuah selokan saat hendak membuang sampah.

Ketika warga mencoba mengintip sedikit ke dalamnya, terlihat potongan tubuh manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi langsung bergerak dan melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi di TKP. Petugas juga memasang garis polisi di sekeliling lokasi kejadian.

Berikut fakta-fakta terkait penemuan jasad korban mutilasi di Ngawi yang dihimpun CNNIndonesia.

Potongan tubuh tak lengkap

Saat ditemukan, jasad yang berada di dalam koper tersebut dalam keadaan tidak lengkap. Tubuh korban tanpa kepala di dalam koper. Kemudian kaki kiri mulai pangkal paha dan kaki kanan mulai lutut juga belum ditemukan.

Saat ini identitas korban sudah berhasil diketahui yakni bernama Uswatun Khasanah, perempuan kelahiran Blitar 25 April 1995, berstatus wiraswasta dan berkewarganegaraan Indonesia.

Identitas korban itu berhasil diketahui melalui metode pengenalan sidik jari dan juga bantuan alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS).

Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan serta menggali keterangan saksi-saksi di lokasi. Polisi pun masih mencari potongan tubuh lain yang belum ditemukan.

"Semua kami selidiki, sprei bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami tunggu hasilnya," ungkap Dwi.

Hasil autopsi korban diduga dicekik

Polisi telah melakukan autopsi pada tubuh korban. Hasil autopsi menyebutkan bahwa penyebab kematian korban diduga karena kekurangan nafas akibat terhambat jalan pernafasan, kemungkinan akibat cekikan

Selain kekurangan nafas, korban diduga juga mengalami kekerasan sebelum meninggal dunia.

Keluarga minta pelaku ditangkap

Ayah kandung korban, Nur Khalim mendesak kepada penegak hukum agar pelaku yang membunuh anaknya secepatnya ditangkap.

"Kami minta bantuan dan mendesak, agar pelaku bisa tertangkap dan diadili," kata Nur di Blitar, Sabtu dikutip Antara.

Nur mengaku sangat sedih dengan kondisi anaknya yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi. Ia pun tidak tahu apakah anaknya mempunyai musuh atau tidak.

Sementara itu, jenazah korban sudah tiba di rumah duka di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1) malam setelah dibawa dari Ngawi.

[Gambas:Video CNN]

(rzr/mik)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya