Bpom Temukan Kasus Sayur Basi Untuk Program Mbg

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 10 Jan 2025 13:46 WIB

Kepala BPOM mengatakan dari hasil pengawasan pihaknya menemukan hasil olahan sayur basi yang akan digunakan untuk programme Makan Bergizi Gratis (MBG). Ilustrasi. Kepala BPOM mengatakan dari hasil pengawasan pihaknya menemukan hasil olahan sayur basi yang akan digunakan sebagai untuk programme Makan Bergizi Gratis (MBG). (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan hasil olahan sayur basi yang akan digunakan untuk programme Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan temuan itu didapati pihaknya ketika ikut melakukan pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan programme MBG.

"Seluruh Balai Besar dan UPT bekerja bersinergi, mulai dari bagaimana mengevaluasi produk yang akan diberikan, bagaimana dapurnya, bagaimana produknya," ujarnya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakart Selatan, Jumat (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ikrar mengklaim dari hasil pengawasan itulah kemudian pihaknya menemukan indikasi adanya makanan yang tidak layak edar untuk programme MBG di salah satu daerah.

Ia memastikan makanan yang tidak layak seperti sayur basi tersebut berhasil dicegah sebelum diedarkan sehingga tidak berdampak pada kesehatan siswa.

"Ada beberapa yang seharusnya sudah hampir sampai terus kita cegah, ini jangan diberikan karena mungkin ada hal yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan," tuturnya.

"Ada sayur yang basi intinya begitu, sayur yang basi ini kita cegah untuk tidak diminum, tidak didistribusikan itu contohnya," imbuhnya.

Kendati demikian, Ikrar enggan membeberkan lebih jauh ihwal lokasi pasti ditemukannya kasus makanan tidak layak edar tersebut.

"Tidak elok kalau saya menyampaikan tempatnya. Karena kami tidak mau menimbulkan kepanikan. Tapi kami ingin tunjukkan bahwa BPOM sudah berperan di garis terdepan untuk kesuksesan MBG ini," katanya.

(tfq/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya