Aksi Warga Desa Banjarkemantren Jatim Di Kantor Kejari, Minta Usut Kasus Dugaan Pungli Layanan Ptsl

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Jawa Timur melakukan aksi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo pada hari ini, Rabu (5/2/2025).

Dalam aksinya, mereka menuntut kasus dugaan pungutan liar (pungli) programme Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan penyalahgunaan dana ketahanan pangan yang telah dilaporkan sejak 13 April 2024.

Koordinator lapangan aksi, Anang Khoirul Azim mengungkapkan, pihaknya menemukan adanya pungutan dalam bentuk barang, bukan uang, yang diduga dilakukan oleh panitia PTSL.

Sebelum dimulainya programme PTSL, panitia meminta peserta untuk menyediakan patok dan materai untuk pemberkasan dengan full biaya mencapai Rp104 juta untuk 1.100 peserta.

"Setiap peserta diminta menyediakan tiga patok seharga Rp 45 ribu dan empat materai senilai Rp 44 ribu, padahal setiap peserta sudah dikenakan biaya PTSL sebesar Rp 150 ribu. Total pungutan barang ini mencapai angka yang signifikan," ujar Anang, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).

Menurut dia, selain dugaan pungli dalam programme PTSL juga melaporkan dugaan penyalahgunaan dana ketahanan pangan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan gizi masyarakat dan mengatasi stunting.

"Dana tersebut malah disalahgunakan untuk bisnis dengan membeli sapi yang kemudian dibesarkan dan dijual, tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat," terang Anang.

Dia mengatakan, meski pun laporan mengenai kedua kasus tersebut telah disampaikan sejak April 2024, namun hingga kini tidak ada perkembangan berarti.

"Kami minta Kejari Sidoarjo untuk segera menuntaskan penyelidikan dan memberikan keadilan bagi masyarakat," ucap Anang.

Keributan terjadi di kantor rekrutmen pekerja di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Keributan dipicu oleh permintaan sejumlah uang kepada pelamar kerja oleh kantor rekrutmen tersebut

Selengkapnya