ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di pangkalan state di Tangerang, Banten, diwarnai aksi protes warga yang mengaku kesulitan mencari LPG 3 Kg selama sepekan terakhir.
Warga bernama Effendi, tiba-tiba mengamuk dan melakukan aksi protes sembari teriak membawa tabung gas 3 Kg yang kosong di Pangkalan LPG Budi Setiawan, Jalan Palem Raya, Cibodasari, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025)
"Jangan bikin susah warga, jangan bikin kebijakan yang menyusahkan warga, kami harga mahal sedikit enggak apa-apa yang penting gampang dapatnya!" teriak warga tersebut.
Warga tersebut sempat dipisahkan dan dijauhkan dari kerumunan oleh petugas TNI dan juga Polisi. Namun, Bahlil meminta petugas untuk tidak dipisahkan, dan lebih baik dialog langsung.
"Bapak dengar ya, saya juga kan sebagai rakyat. Bapak, niat saya itu baik, karena subdisi kita Rp87 triliun per tahun tujuannya agar masyarakat mendapatkan harga Rp19ribu, tapi yang terjadi sebagian digunakan untuk industri, harganya dinaikkan 25-30ribu," kata Bahlil.
Melihat hal tersebut, Bahlil pun mengungkapkan, sebagai Pemerintah, dia berkewajiban agar subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa tepat sasaran. Sehingga, dilakukanlah penataan penjualan tersebut.
"Makanya bapak tidak perlu khawatir, sekarang pengecer kita naikkan statusnya menjadi subpangkalan supaya lebih dekat dengan bapak-bapak dengan harga tetap Rp19ribu, atau maksimal Rp20ribu, supaya bisa negara kontrol agar tidak ada lagi yang menyalahgunakan LPG subsidi," ujarnya.