ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa sebanyak 694 gedung bertingkat di wilayah ibu kota belum memenuhi syarat proteksi kebakaran.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyebutkan dari jumlah tersebut, 361 gedung merupakan gedung bertingkat tinggi (delapan lantai ke atas), sementara 333 lainnya merupakan gedung bertingkat rendah (di bawah delapan lantai).
“Dari full 2.609 gedung yang telah kami periksa, sebanyak 1.228 merupakan gedung bertingkat tinggi, sisanya gedung bertingkat rendah,” ujar Satriadi di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Terkait kebakaran yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, Satriadi mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan tahun 2023, gedung tersebut tidak memenuhi standar keselamatan kebakaran.
“Pada tahun 2023, kami sudah menyatakan Glodok Plaza belum memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran,” jelasnya dikutip dari Antara.
Satriadi menambahkan bahwa syarat proteksi kebakaran mencakup perlengkapan aktif seperti sprinkler, sistem pemadam otomatis, dan alat evakuasi seperti tangga darurat. Selain itu, manajemen keselamatan kebakaran gedung (MKKG) juga menjadi aspek penting yang dinilai.
Gulkarmat DKI Jakarta rutin memeriksa proteksi kebakaran gedung bertingkat dan memberikan sertifikat keselamatan kebakaran kepada gedung yang memenuhi syarat.
“Gedung yang tidak lolos diminta untuk segera memperbaiki proteksi keselamatannya. Kami tidak melakukan eksekusi, melainkan pembinaan kepada pemilik atau pengelola agar mereka memperbaiki proteksi kebakaran,” kata Satriadi.
Pemeriksaan rutin ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan penghuni dan pengguna gedung, sekaligus meminimalisir risiko kebakaran di gedung bertingkat di Jakarta.
Telaah Data Ante Mortem Keluarga Korban
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih menelaah information ante mortem yang diserahkan oleh pihak keluarga. Data-data itu akan digunakan untuk membantu proses identifikasi terhadap korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.
Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menyampaikan, terdapat delapan kantung jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit (RS) Polri.
"Kemarin kita kumpulkan information ante mortem, saat ini sedang kita dalami lagi," kata dia kepada wartawan, Senin (20/1/2025).
Ahmad Fauzi mengatakan, data ante mortem akan disortir terlebih dahulu, misalnya si A dilaporkan oleh si B, nah si B akan ditanya-tanya lebih lanjut guna mendapatkan keterangan secara mendetail, sekaligus menghindari kekeliruan.
"Kita tanya kapan terakhir lihat? Kalau misalnya dia ada di situ karena saya bersama sama dengan dia dan saya selamat nah itu bisa kita percaya atau terkahir di mem-posting story dia entah communicative IG dan dia ada di situ, dan sekarang dia tidak bisa dihubungi," ucap dia.
Ahmad Fauzi mengatakan, information ante mortem akan dicocokkan dengan information station mortem. Di mana, information station mortem diambil dari tubuh korban, seperti DNA dan lain sebagainya. Inilah, yang masih dalam proses.
"Sedang dilakukan pemeriksaan forensik DNA ini kan DNA ada dua, DNA ante mortem dan station mortem, DNA ante mortem kita ambil dari keluarga. Otomatis kondisi sampel segar mudah kita periksa, yang menjadi kendala DNA station mortem yang kita ambil dari korban, dari tulang, otot yang jauh dari api," ucap dia.