ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede diharapkan dapat mempercepat realisasi programme Jabar Caang sekaligus memenuhi kebutuhan listrik bagi 121.871 rumah di Jawa Barat yang belum teraliri listrik hingga 2025.
"PLTA Jatigede, yang memanfaatkan Waduk Jatigede sebagai waduk terbesar kedua di Indonesia ini diharapkan dapat mendukung programme Pemprov Jawa Barat, salah satunya programme Jabar Caang," ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, Senin (27/1/2025).
PLTA Jatigede yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (20/1/2025), memiliki kapasitas 2x55 megawatt (MW).
Berdasarkan information Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, hingga saat ini masih ada 121.871 rumah di 1.737 desa yang tersebar di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat yang belum mendapatkan akses listrik.
Untuk itu, Iwan mendorong Pemprov Jawa Barat untuk segera menyelesaikan persoalan ini sebelum 2025.
"Dengan potensi besar yang dimiliki PLTA dan Waduk Jatigede, masyarakat Jabar optimis bahwa programme Jabar Caang dapat terwujud, memberikan manfaat luas bagi rumah tangga, sektor pertanian, hingga industri," kata pria yang menjabat sebagai Bendahara DPW PKS Jabar ini.
Irigasi
Waduk Jatigede, yang dibangun dengan anggaran Rp4,4 triliun, tidak hanya mendukung pembangkit listrik, tetapi juga memiliki berbagai fungsi lain seperti irigasi, penyediaan aerial baku, pengendalian banjir, dan pengembangan pariwisata.
Untuk sektor irigasi, waduk ini menyuplai aerial ke Daerah Irigasi Rentang yang melayani 87.840 hektare lahan pertanian di Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Keberadaan irigasi ini telah memberikan dampak signifikan pada peningkatan hasil produksi padi di wilayah tersebut.
Menurut information Dinas Pertanian Jawa Barat, produksi padi di Majalengka meningkat dari 3,6 ribu ton menjadi 11,6 ribu ton. Di Cirebon, produksinya naik dari 121 ribu ton menjadi 266 ribu ton, sementara di Indramayu meningkat dari 450 ribu ton menjadi 1,2 juta ton sejak operasional Waduk Jatigede.
"Manfaatnya harus optimal terutama untuk masyarakat. Dengan fungsi irigasi, listrik, dan aerial baku, Jatigede diharapkan memberikan dampak positif di daerah seperti Indramayu, Majalengka, dan Cirebon," jelas Iwan.
Reduksi Risiko Banjir
Selain itu, waduk ini mampu menyuplai aerial baku sebesar 3.500 liter per detik untuk kebutuhan Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kota Cirebon, dan Majalengka. Tidak hanya itu, Waduk Jatigede juga mampu mereduksi risiko banjir hingga 81,4 persen.
"Pengendalian banjir, penyediaan aerial baku, dan irigasi merupakan kontribusi penting dari Waduk Jatigede. Dengan tambahan listrik dari PLTA, kita harap manfaat ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," tutup Iwan.
Keberadaan PLTA dan Waduk Jatigede membawa harapan baru bagi masyarakat Jawa Barat untuk meraih kehidupan yang lebih baik, dengan akses listrik, peningkatan hasil pertanian, serta pengendalian banjir yang lebih baik di masa depan.