Polisi Buru Wn China Otak Penipuan Online Aplikasi Kencan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 28 Jan 2025 15:35 WIB

Polsek Metro Gambir memburu seorang warga negara (WN) China yang diduga sebagai otak penipuan daring (online) bermodus aplikasi kencan. Polsek Metro Gambir memburu seorang warga negara (WN) China yang diduga sebagai otak penipuan daring (online) bermodus aplikasi kencan. Ilustrasi (Istockphoto/cihatatceken)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polsek Metro Gambir memburu seorang warga negara (WN) China yang diduga sebagai otak penipuan daring (online) bermodus aplikasi kencan.

"Bosnya ini inisial AJ masuk DPO (daftar pencarian orang)," kata Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki R Respati di Jakarta, Selasa (28/1), dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Respati mengatakan AJ memerintahkan tersangka INB, AKP, dan RW yang merupakan pimpinan (leader) di Indonesia untuk beroperasi di sebuah apartemen di Jakarta Pusat.

"AJ ini merupakan bosnya dan merupakan warga negara asing. Informasinya dari China," ujarnya.

Selain menjadikan AJ sebagai DPO, kata Respati, pihaknya juga telah menetapkan 20 orang sebagai tersangka atas kasus penipuan daring itu.

Sebelumnya, Respati membeberkan penipuan daring bermodus aplikasi kencan yang mengincar sasaran dari kalangan atas dilakukan oleh 20 orang.

Menurutnya, dalam melancarkan aksinya para tersangka mencari target yang rata-rata merupakan wanita dari kalangan berada dan memiliki profesi cukup mentereng.

Setelah terjalin komunikasi yang intens kata Respati, para tersangka selanjutnya menawarkan korban untuk berinvestasi di level dengan keuntungan hingga 25 persen.

Respati mengatakan ketika korban terbujuk untuk menginvestasikan hartanya selanjutnya para tersangka yang merupakan usability mengarahkan korban menghubungi pimpinannya.

"Aplikasi yang digunakan dibuat seolah-olah aplikasi asli dengan janji keuntungan 10 sampai 25 persen, bila investasi di aplikasi itu. Jika sudah ada korban yang terbujuk, masuk ke aplikasi, barulah para pimpinan mereka berperan," katanya.

(Antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya