Pdip Prediksi Prabowo Reshuffle Menteri Yang Membebani 3 Bulan Lagi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP PDIP Said Abdullah memprediksi Presiden RI Prabowo Subianto akan melakukan kocok ulang kabinet atau reshuffle dalam tiga atau empat bulan.

Menurut Said, meski 100 hari cukup bagi Presiden mengevaluasi menterinya. Namun, dia menilai Prabowo masih akan memerlukan waktu untuk mencopot menterinya yang tak seirama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"100 hari sebenarnya bagi Presiden sudah cukup. Namun nampaknya Bapak Presiden kita akan melihat, katakanlah, 3 atau 4 bulan lagi, menurut perkiraan saya, untuk dilakukan reshuffle," kata Said saat dihubungi, Jumat (7/2).

Said memahami merujuk sejumlah hasil survei tingkat kepuasan publik kepada pemerintahan Prabowo memiliki catatan luar biasa karena mencatat angka 85 persen. Namun, di waktu yang sama dia juga menyoroti kinerja sejumlah menteri yang dianggap belum bisa mengikuti irama dan keinginan Prabowo.

Ketua Badan Anggaran DPR itu menilai masih ada para menteri yang masih gagap mengikuti irama Presiden. Ada pula yang kinerjanya justru membebani Presiden sehingga Presiden harus turun tangan.

"Ada yang gagap untuk mengikuti irama Presiden yang begitu cepat. Bahkan ada menteri yang membuat kebijakan justru kebijakannya membebani Bapak Presiden," katanya.

"Sehingga, Presiden, ketika kebijakan itu dikeluarkan oleh menteri, akhirnya presiden sampai langsung turun tangan untuk menyetop kebijakan menteri tersebut," imbuh Said.

Saat ditanya menteri yang dimaksud, Said tak menampik bahwa itu berkaitan kebijakan LPG 3 kg. Menurut dia, larangan LPG 3 kg dijual eceran toh belum bisa diuji validitasnya.

Menurut Said, setiap kebijakan, apalagi yang menyangkut plan hidup masyarakat bisa memiliki aviator task sebelum diberlakukan.

"Iya pastilah soal LPG karena menimbulkan keriuhan kegaduhan kemudian kebijakan yang ditempuh juga belum diuji tingkat validitasnya, tingkat kecanggihannya," kata Said.

Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menegaskan Presiden RI Prabowo Subianto sebagai satu-satunya orang yang mengetahui waktu perombakan atau reshuffle kabinet. Itu terjadi karena reshuffle kabinet adalah hak prerogatifnya.

"Yang paling tahu soal reshuffle itu di republik ini hanya Pak Presiden. Jadi ini kan sepenuhnya kewenangan Pak Presiden. Jadi soal kapan waktunya, siapa orangnya, itu betul-betul hanya Presiden yang tahu," kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Jumat (7/2).

Hasan mengatakan pihak luar selama ini hanya bisa menerka-terka saja kapan presiden mau melakukan reshuffle lantaran tak memiliki info yang cukup.

"Kita tidak punya informasi soal itu. Itu betul-betul kewenangannya Presiden," kata dia.

(thr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya