Ksau Sebut Tak Ada Lagi Blind Spot Di Selat Makassar Berkat Radar Baru

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 10 Jan 2025 22:47 WIB

Proyek radar di Takalar itu jadi modernisasi pertahanan udara nasional dalam mendukung sistem pengawasan udara Indonesia, termasuk untuk mengawasi IKN. Ilustasi petugas memantau radar. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono)

Makassar, CNN Indonesia --

TNI AU membangun satuan radar (SATRAD) di Desa Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Keberadaan radar ini mendeteksi pesawat yang berada di Selat Makassar, sehingga tidak ada lagi daerah yang tidak dijangkau radar nantinya.

"Kehadiran radar ini akan menghilangkan blind spot dalam pengawasan udara sekaligus memperkuat integrasi sistem pertahanan udara nasional," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M Tonny Harjono di Takalar, Jumat (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek ini merupakan modernisasi pertahanan udara nasional dalam mendukung sistem pengawasan udara Indonesia, termasuk untuk menjangkau Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan.

"Jadi ini adalah upaya pemerintah untuk sistem pertahanan udara nasional, dimana Angkatan Udara akan dilengkapi 25 radar baru," ujar Tonny.

Kabupaten Takalar dipilih untuk pembangunan satuan radar (SATRAD) ini, karena posisi daerah tersebut sangat strategis untuk mendukung pengawasan wilayah udara Indonesia. Jangkauan radar yang akan dipasang nantinya mencapai 500 kilometer lebih.

"Radar yang akan ditempatkan di Takalar ini adalah buatan Prancis, dengan daya deteksi atau jangkau 515 km, Intinya meng-cover pesawat yang melintas di jalur ALKI, khususnya di ALKI II, Selat Makassar," jelasnya.

KSAU menyebutkan bahwa 25 radar baru yang akan dipasang ini di 13 lokasi, termasuk menggantikan radar yang lama.

Di Takalar, TNI AU membangun SATRAD ini menggunakan 9 hektare lahan yang dilengkapi fasilitas pendukung seperti perkantoran dan perumahan bagi personel.

"25 radar baru ini, (akan dipasang) di 13 lokasi baru dan 12 (radar) akan menggantikan yang sudah terbelah. Ini adalah upaya untuk memodernisasi sistem pertahanan kita, Agustus nanti radar itu telah dikirim dari Prancis ke Indonesia dan di Februari (2026) radar ini sudah beroperasi," ungkapnya.

(mir/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya