ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Jumat, 07 Feb 2025 11:04 WIB
![Tidak Ada Wilayah Bebas Korupsi di Negeri Ini Jaksa Agung ST Burhanuddin meminta para pimpinan kejaksaan tak terkecoh jika tak menemukan kasus korupsi di daerah masing-masing.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/15/09d74444-4439-495d-90d8-22afdee26408_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, CNN Indonesia --
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memerintahkan seluruh jajaran Korps Adhyaksa terus membongkar kasus-kasus korupsi yang terjadi di wilayah kerja masing-masing.
Burhanuddin mengingatkan para pimpinan kejaksaan tidak terlena jika tidak menemukan kasus korupsi di wilayahnya. Menurutnya, hal itu bisa menjadi pertanda bahwa kejaksaan belum mampu mengungkap aksi korupsi yang terjadi.
"Ditulis di wilayah, di pemerintah daerah, di kantor, Wilayah Bebas Korupsi (WBK). Saya bilang bohong semua, enggak ada wilayah bebas korupsi di negeri ini. Tetap saja korupsi ada," ujarnya dalam CNNIndonesia Special Interview, Kamis (6/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya katakan kepada anak-anak, kalau kunjungan ke daerah, bohong kalau di daerah itu tidak ada korupsi. Kalau tidak ada korupsi, artinya jaksanya yang bodoh tidak bisa mengungkap itu," imbuhnya.
Bertalian dengan itu, Burhanuddin mengingatkan para pejabat publik agar tidak korupsi. Menurutnya, kejahatan korupsi yang terjadi di level bawah menjadi cerminan bagi pimpinan lembaga tersebut.
"Misalnya seorang pimpinan portion kerja. Kalau bapaknya korupsi, pimpinannya korupsi, ke bawah rampok. Tapi kalau pimpinannya anti-korupsi, yang di bawah akan takut kok untuk melakukan itu," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Burhanuddin mengatakan kejaksaan juga tidak pernah menerima intervensi politik apapun terkait penanganan kasus korupsi.
Ia juga membantah jika penanganan kasus hukum di kejaksaan sarat dengan muatan politis. Selain itu, ia menolak apabila aparat penegak hukum disebut sebagai perpanjangan tangan pemerintah.
Burhanuddin mengaku sejak awal menolak intervensi politik dalam penanganan kasus korupsi. Ia juga menyebut tidak pernah ada pihak yang berhasil mengintervensi kejaksaan.
"Tergantung penegak hukumnya. Mau enggak diintervensi, kalau saya enggak mau. Karena mungkin melihat sosok saya atau apa, tapi nyatanya tidak pernah ada yang bisa masuk (intervensi)," kata dia.
(tfq/tsa)
[Gambas:Video CNN]