Ihsg Ambruk Lagi! Nyaris Ditutup Turun 2% Hari Ini

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk nyaris 2% pada akhir perdagangan Jumat (7/2/2025), di mana investor asing yang masih mencatatkan outflow membuat IHSG kembali tertekan.

Emiten konglomerasi Prajogo Pangestu yang berjatuhan turut membebani IHSG di perdagangan akhir pekan ini.

IHSG ditutup ambruk 1,93% ke posisi 6.742,58. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.700 pada akhir perdagangan hari ini, menjadi level terendah sejak 19 Juni 2024.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitar Rp 13 triliun dengan melibatkan 17 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 191 saham menguat, 417 saham melemah, dan 188 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi menjadi yang paling parah koreksinya dan membebani IHSG paling besar yakni mencapai 6,29%. Selain itu, ada bahan baku, infrastruktur, dan konsumer non-primer yang juga membebani IHSG cukup besar yakni masing-masing mencapai 4,05%, 1,96%, dan 1%.

Sementara dari sisi saham, mayoritas penekan IHSG di sesi I hari ini merupakan emiten konglomerasi Prajogo Pangestu, di mana saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar yakni mencapai 66,7 indeks poin.

Selain BREN, ada PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) sebesar 35,6 indeks poin, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) sebesar 11,7 indeks poin, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 5,9 indeks poin.

Saham-saham Prajogo menjadi penekan IHSG setelah adanya kabar bahwa tiga saham Prajogo yakni BREN, PT Petrosea Tbk (PTRO), dan CUAN berpotensi tidak masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Investable Market pada review Februari 2025.

Hal ini karena setelah analisis dan masukan, ditemukan kendala investibility di ketiga saham tersebut. MSCI akan meninjau kembali kelayakan saham-saham tersebut sebagai bagian dari tinjauan indeks di masa mendatang dan akan memberikan komunikasi lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Selain emiten Prajogo, ada saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang juga menjadi penekan IHSG masing-masing mencapai 33,1 dan 8 indeks poin.

IHSG kembali ambruk karena net overseas sell yang begitu besar dan bahkan dalam beberapa hari terakhir terus tercatat jual bersih dari investor asing membuat tekanan yang tak terbendung dan berpotensi menyentuh level yang lebih rendah.

Dalam empat hari terakhir, tercatat total net overseas sell hampir Rp 3,3 triliun. Sedangkan pada perdagangan Kamis kemarin, asing terpantau net sell hingga mencapai Rp 2,34 triliun, dengan rincian sebesar Rp 2,38 triliun di pasar reguler dan net buy sebesar Rp 40 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

Menanggapi hal ini,Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan fluktuasi IHSG sudah terjadi sejak awal tahun dan dipengaruhi oleh faktor world yang merupakan imbas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinilai perfeksionis.

"Karena sejatinya sentimen dari Donald Trump kuat. Pelaku pasar sejak awal tahun benar mencermati dinamika kebijakan Trumpconomics," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (6/2).

Kebijakan Trump yang kontroversial membuat pelaku pasar berhati-hati. Termasuk kebijakan yang memicu perang dagang jilid dua.

Hal senada juga dikatakan oleh Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus. Situasi dan kondisi saat ini memang sedang tidak menguntungkan bagi investor. Meskipun Kanada dan Meksiko mengalami penundaan, tapi tidak dengan China. Negeri Tirai Bambu kemudian membalas tarif impor tersebut.

Menurutnya, kebijakan Trump berpotensi untuk mengerek inflasi di AS yang itu artinya, ruang pemangkasan tingkat suku bunga menjadi terbatas.

"Stabilitas pemulihan ekonomi world juga menjadi terganggu," ujarnya saat dihubungi oleh CNBC Indonesia.

Saat ini, posisi IHSG sudah berada di level psikologis 6.700. Hal ini berpotensi membuat saham-saham blue chip berpotensi turun lebih dalam dan diikuti dengan valuasi yang semakin murah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(chd/chd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Makin Berkilau, Saham Emitennya Ikut Melambung?

Next Article Asing Masih Kabur dari RI, IHSG Ambles 1% Lebih di Sesi I

Selengkapnya