Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali, Letusan Abu Vulkanik Capai 1 Km

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Gunung Semeru di Jawa Timur beberapa kali erupsi dengan letusan setinggi 800 metre hingga 1 kilometer (km) di atas puncak pada hari ini, Selasa (28/1).

Erupsi pertama terjadi pada pukul 06.21 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 metre atau 1 km di atas puncak atau 4.676 metre di atas permukaan laut (mdpl).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 181 detik," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dikutip dari Antara.

Erupsi kedua terjadi pada pukul 07.11 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 metre di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 124 detik.

Selang beberapa menit kemudian atau tepatnya pukul 07.35 WIB, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi dengan tinggi letusan teramati sekitar 800 metre di atas puncak.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 119 detik," katanya.

Kemudian pada pukul 08.48 WIB terjadi erupsi kembali dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 metre di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut dan timur, serta erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 110 detik.

"Gunung Semeru erupsi lagi pukul 10.28 WIB dan ocular letusan tidak teramati, namun erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik," ujarnya.

Sigit menjelaskan Gunung Semeru masih berstatus Waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, kata Sigit, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 metre dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Selain itu masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

(Antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya