Dpr Akan Panggil Mendikdasmen Bahas Rencana Sistem Ppdb Dan Un

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 22 Jan 2025 01:40 WIB

Komisi X DPR akan segera mengundang Mendikdasmen untuk membahas sejumlah isu strategis, termasuk di wacana untuk menghapus sistem zonasi. Ilustrasi. Komisi X DPR akan segera mengundang Mendikdasmen untuk membahas sejumlah isu strategis, termasuk di wacana untuk menghapus sistem zonasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi X DPR akan segera mengundang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) untuk membahas sejumlah isu strategis, termasuk di wacana untuk menghapus sistem zonasi.

Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan akan segera menjadwalkan rapat bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti setelah paripurna pembukaan masa sidang yang digelar pada Selasa (21/1).

"Segera sesudah masa sidang dibuka, kami akan segera membahas masalah-masalah tersebut beserta isu-isu lainnya," ujar Hetifah lewat pesan singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Hetifah menjelaskan rapat nantinya tak akan membahas spesifik isu atau kebijakan tertentu. Menurut dia, rapat akan membahas secara umum menyangkut kinerja Kementerian Pendidikan.

"Banyak isu dan schedule yang akan dibahas, diantaranya persiapan pelaksanaan programme kerja dan anggaran TA 2025," katanya.

Sebelumnya, Mu'ti menyatakan pemerintah akan menghapus istilah 'ujian' dan 'zonasi' pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan diganti dengan mekanisme lain. Namun, ia masih enggan membocorkan. Mu'ti meminta seluruh pihak menunggu.

Rencananya, sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) itu akan ditetapkan dalam rapat kabinet yang akan digelar Rabu (22/1) besok.

"Insya Allah besok ada rapat kabinet yang mudah-mudahan agendanya adalah penetapan mengenai sistem itu," kata Mu'ti saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/1).

Begitu pula dengan UN sistem baru. Namun, Mu'ti mengatakan, sistem itu baru akan diteruskan untuk tingkat SMA sederajat. Untuk jenjang lain akan menyusul di tahun berikutnya.

"Sudah sejak lama kan memang ujian tidak menjadi penentu kelulusan, tetapi ada makna dengan adanya evaluasi itu," ujar Mu'ti.

"Namanya apa? Nanti tunggu saja, yang jelas tidak ada kata-kata ujian dalam (format) yang baru itu," ucapnya.

(thr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya