ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) mengumumkan kesiapan memberangkatkan Emergency Medical Team (EMT) ke Gaza, Palestina setelah gencatan senjata berhasil dicapai.
Langkah ini merupakan komitmen BSMI dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan. Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional BSMI, M Djazuli Ambari, menyampaikan bahwa tim EMT yang akan diberangkatkan terdiri dari dokter-dokter spesialis di bidang bedah, ortopedi, dan trauma, yang sangat dibutuhkan untuk menangani korban perang, terutama yang mengalami luka serius akibat serangan.
"BSMI telah melakukan koordinasi dengan mitra internasional dan pihak-pihak terkait di Gaza untuk memastikan kelancaran misi kemanusiaan ini. Tim EMT spesialis yang kami siapkan adalah para profesional berpengalaman dalam penanganan situasi darurat, termasuk di wilayah konflik,” ujar Djazuli dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, tim ini tidak hanya membawa keahlian medis, tetapi juga bantuan berupa obat-obatan, alat kesehatan, dan kebutuhan logistik lainnya untuk mendukung pelayanan kesehatan darurat di wilayah Gaza.
Djazuli menambahkan bahwa misi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap saudara-saudara di Palestina yang membutuhkan dukungan medis.
"Masyarakat Gaza saat ini menghadapi krisis kemanusiaan yang parah, dengan fasilitas kesehatan yang terbatas dan banyak korban yang membutuhkan penanganan segera. Oleh karena itu, kehadiran tim medis dari Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata untuk meringankan beban mereka,” tambahnya.
Tim Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang sedang berada di Kairo, Mesir, mengonfirmasi jika bantuan sebanyak 32 ton tepung dari masyarakat Indonesia telah berhasil didistribusikan kepada warga di Jalur Gaza.