Breaking! Ihsg Mendadak Ambruk 1,7%, Merosot Ke Level 6.900-an

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendadak ambruk 1,69% per pukul 11.11 WIB ke level 6.905. Pada awal perdagangan hari ini, Rabu (6/2/2025) IHSG sudah dibuka melemah 0,17% ke posisi 7.012,07.

Tercatat 180 saham naik, 416 turun, dan 356 tidak berubah. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 5,53 triliun dengan measurement transaksi 7,6 miliar. 

Sementara itu, Pasar Asia-Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Kamis (6/2/2025), mengikuti kenaikan di Wall Street karena investor mengabaikan kekacauan perdagangan selama seminggu terakhir dan serangkaian laporan pendapatan teknologi AS yang mengecewakan.

Dilansir dari CNBC International, S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan 0,9% lebih tinggi.

Nikkei 225 Jepang naik 0,39% pada pembukaan, sementara Topix bertambah 0,33%. Kospi Korea Selatan naik 0,45% sementara Kosdaq diperdagangkan 0,8% lebih tinggi.

Futures indeks Hang Seng Hong Kong berada di 20.681, dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 20.597,09.

Adapun pergerakan IHSG pada hari ini cenderung masih akan dipengaruhi oleh respons investor terkait information pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bertengger di kisaran angka 5%.

Pertumbuhan di level tersebut cukup baik namun jika dilihat lebih dalam, pertumbuhan tersebut tidak optimal karena tahun lalu banyak momen politik yang dapat mendorong konsumsi dan roda perekonomian. Dengan kata lain, besar harapan pertumbuhan ekonomi 2024 dapat lebih tinggi dibandingkan 2023.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 (year connected year/yoy)yang tumbuh sebesar 5,02%. Secara setahun penuh (2024) ekonomi hanya tumbuh 5,03%. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 adalah yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut juga jauh di bawah target pemerintah di APBN 2024 sebesar 5,2%. Kendati demikian, ekonomi masih tumbuh di level historisnya yakni 5% di tengah kencangnya isu pelemahan daya beli.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga (RT) dengan kontribusi 53,71% yang tumbuh 4,98%. Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mencatat kontribusi sebesar 30,12% dan pertumbuhannya mencapai 5,03%.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan kuartal IV-2024 konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan pada sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62%," ujar Amalia dalam konferensi pers BPS, Rabu (5/2/2025).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tampak tumbuh di kisaran 5%, namun jika ditelisik lebih dalam, kondisi ini tidak sepenuhnya baik karena periode 2024 ada pemilihan presiden (pilpres) di awal tahun kemudian dilanjutkan dengan momen pemilihan kepala daerah (pilkada) di akhir tahun.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Saham Konglomerat Banyak Diburu, Hati-Hati Rawan Longsor!

Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran

Selengkapnya