Bmkg: Giant Sea Wall Solusi Ancaman Abrasi Di Pesisir Pantai Utara Jawa

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyatakan ancaman abrasi atau degradasi tanah akibat aerial laut sudah terjadi di seluruh pesisir Pantai Utara Jawa. Menurut dia, hal tersebut bisa menjadi gerbang masuk dari bencana banjir rob.

“Jika memang terjadi penurunan tanah atau degradasi tanah. Tentunya banyak hal yang terancam. Di antaranya potensi terjadinya aerial laut yang masuk ke daratan ketika fase rob,” ujar Eko dalam keterangan kepada media, seperti dikutip Selasa (28/1/2025).

Dia menjelaskan, degradasi tanah yang berujung pada rob akan berdampak luas bagi masyarakat, seperti menyebabkan pencemaran air, pencemaran lingkungan, hingga terjadinya penyebaran penyakit menular.

“Rob ini harus ditangani ya, tidak boleh dibiarkan. Sehingga peningkatan measurement aerial laut yang masuk ke daratan bisa terkendalikan agar kesejahteraan masyarakat (pesisir) ini tetap terjaga,” jelas Eko.

Eko menambahkan, selama ini pemerintah sudah mengupayakan banyak cara dalam menangani banjir rob, seperti pembuatan tanggul di bantaran sungai atau pun rumah pompa. Namun demikian, sifatnya hanya di area sempit, tidak luas.

Maka dari itu, dia berharap rencana Presiden Prabowo Subianto membangun Giant Sea Wall segera terealisasi sebagai solusi jangka panjang.

“Dengan dibangunnya Giant Sea Wall ini, memberi dampak yang lebih luas lagi terhadap daerah -daerah yang sering terdampak,” dia menandasi.

Selengkapnya