3 Pernyataan Dirut Rsud Ciawi Terkait Korban Meninggal Dunia Dan Luka-luka Insiden Kecelakaan Maut Tol Ciawi

Sedang Trending 17 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut beruntun terjadi di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat pada Selasa malam 4 Februari 2025. Korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut ada 8 orang dan belasan luka-luka.

Seluruh korban meninggal dunia dan luka-luka dalam kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi itu dievakuasi ke RSUD Ciawi.

Direktur Utama atau Dirut RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty mengatakan dari full 19 korban kecelakaan maut Gerbang Tol Ciawi, delapan meninggal dunia, tiga luka berat, dua luka sedang dan tiga orang luka ringan.

"Yang datang ke RSUD Ciawi ada 19 orang. Untuk dua korban luka ringan sudah pulang dan empat orang lagi sudah diperbolehkan pulang," kata Fusia, di RSUD Ciawi Bogor, Rabu (5/2/2025).

Sementara, lanjut dia, delapan orang yang meninggal dunia baru dua yang sudah teridentifikasi, yakni atas nama Yana dan Budiman. Sedangkan enam korban lainnya belum teridentifikasi.

"Enam orang lagi belum teridentifikasi karena diketahui ada tujuh mobil yang terlibat kecelakaan termasuk tronton dan KTP korban tidak ada," ucap Fusia.

Fusia mengungkapkan kesulitan dalam mengidentifikasi enam korban meninggal dunia lainnya.

"(Kesulitan) KTP-nya tidak ada. Kita masih belum tahu identittasnya yang enam orang lainnya. Sudah kita tangani sesuai SOP. Luka berat sudah kita CT Scan dan kesadaran mereka masih sadar walaupun terjadi penurunan," ucap dia.

Selain itu menurut Fusia, salah satu korban adalah seorang balita berusia 3 tahun bernama Ryujia Adriana. Dia mengatakan, kondisi balita yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut masih dalam keadaan tidur saat dibawa ke rumah sakit.

"Untuk yang anak balita, masih kondisi tidur," kata Fusia.

Berikut sederet pernyataan Dirut RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty terkait korban kecelakaan maut di GT Ciawi dihimpun Tim News Liputan6.com:

Seluruh korban kecelakaan di Tol Gate Ciawi 2 akan dijaminkan oleh PT Jasa Raharja. Sedangkan untuk 8 korban meninggal dunia akan diberi santunan sesuai ketentuan.

1. Dua Korban Tewas Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Teridentifikasi

Seluruh korban meninggal dunia dan luka-luka dalam kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat yang melibatkan tujuh kendaraan dievakuasi ke RSUD Ciawi, pada Selasa (4/2/2025) malam.

Dirut RSUD Ciawi Fusia Meidiawaty mengatakan dari full 19 korban kecelakaan, delapan meninggal dunia, tiga luka berat, dua luka sedang dan tiga orang luka ringan.

"Yang datang ke RSUD Ciawi ada 19 orang. Untuk dua korban luka ringan sudah pulang dan empat orang lagi sudah diperbolehkan pulang," kata Fusia, di RSUD Ciawi Bogor, Rabu (5/2/2025).

Sementara delapan orang yang meninggal dunia baru dua yang sudah teridentifikasi, yakni atas nama Yana dan Budiman. Sedangkan enam korban lainnya belum teridentifikasi.

Ia mengatakan dari enam orang luka parah, tiga diantaranya tiga diantaranya dalam kondisi kritis, termasuk salah satunya adalah sopir truk tronton.

"Yang luka berat sudah kita lakukan ct scan. Kondisi mereka masih sadar walaupun kondisinya terjadi penurunan," ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini korban luka berat dan sedang masih berada di Unit IGD.

"Belum ada yang masuk ke ruang rawat inap karena masih dilakukan observasi," ucap Fusia.

2. Penyebab Enam Korban Meninggal Belum Teridentifikasi

Fusia mengatakan, masih ada enam korban meninggal akibat kecelakaan di gerbang tol Ciawi yang belum teridentifikasi. Kecelakaan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dan 11 orang lainnya mengalami luka-luka.

"Untuk delapan orang meninggal dunia identifikasi baru 2 orang, Bapak Yana dan Pak Budiman. Enam orang lagi sedang kita cari identitiasnya," kata Fusia.

"Sementara yang enam orang belum teridentifikasi. Mungkin saja mereka korban dari beberapa mobil. Tiga orang saat ini ada di zona merah, termasuk salah satunya sopir tronton. Kemudian enam orang, empat orang sudah boleh pulang," sambungnya.

Fusia mengungkapkan kesulitan dalam mengidentifikasi enam korban meninggal dunia lainnya.

"(Kesulitan) KTP-nya tidak ada. Kita masih belum tahu identittasnya yang enam orang lainnya. Sudah kita tangani sesuai SOP. Luka berat sudah kita CT Scan dan kesadaran mereka masih sadar walaupun terjadi penurunan," ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Brigjen Agus Suryonugroho menjelaskan, korban meninggal dunia yang masih belum bisa dikenali tersebut karena tidak membawa identitas dalam hal ini Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Betul (tidak bawa KTP) kan dari enam kendaraan, kan dua terbakar. Dua kendaraan Avanza terbakar, truknya itu kepalanya juga kebakar. Sehingga tentunya kami akan melibatkan forensik," ucap Agus.

"Kami akan koordinasi dengan rumah sakit, nanti dokter akan memberikan keterangan sehingga nanti mohon waktu akan kita sampaikan secara lengkap," sambung dia.

3. Balita Tiga Tahun Jadi Korban Kecelakaan

Menurut Fusia, salah satu korban adalah seorang balita berusia 3 tahun bernama Ryujia Adriana.

Dia mengungkapkan bahwa kondisi balita yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut masih dalam keadaan tidur saat dibawa ke rumah sakit.

"Untuk yang anak balita, masih kondisi tidur," kata Fusia.

Fusia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat enam orang korban yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciawi, dengan tiga di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Tiga korban yang berada di zona merah memiliki tingkat kesadaran yang menurun, sementara dua lainnya sadar dan satu orang telah diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik.

"Saat ini yang di IGD ada enam orang, tiga di antaranya zona merah dengan tingkat kesadaran menurun, dua orang sadar, satu orang sadar penuh sudah boleh pulang. Tapi menunggu anaknya yang belum sadar," tambahnya.

Di antara korban yang berada dalam kondisi kritis, salah satunya adalah petugas Jasa Marga yang turut terlibat dalam kecelakaan tersebut. Selain itu, seorang petugas cleaning work Jasa Marga juga termasuk dalam daftar korban yang mengalami luka serius.

Selengkapnya