Warga Di Tangerang Masih Antre Panjang, Padahal Prabowo Izinkan pengecer Jual Gas Elpiji 3 Kg Lagi

Sedang Trending 12 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta - Sehari setelah larangan pengecer menjual state elpiji 3 kilogram (kg) dicabut, antrean panjang masyarakat untuk mendapatkan state melon bersubsidi tersebut masih terlihat. Kondisi itu terpantau di pangkalan agen gas elpiji 3 kg di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Rabu (5/2/2025).

Padahal Presiden Prabowo Subianto telah meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperbolehkan kembali pengecer menjual state elpiji 3 kg. Para pengecer bisa kembali menjual state melon mulai Selasa, 4 Februari 2025 kemarin setelah sempat dilarang.

Sejumlah warga mengaku rela mendatangi agen elpiji tersebut sejak pukul 06.30 WIB agar bisa mendapat nomor antrean pertama. Namun sayangnya, pengelola agen sempat membuat warga yang sudah mengantre kecewa lantaran ada aturan hanya warga berdomisili di kecamatan tersebut yang bisa membeli.

"Tadi sempat adu mulut, kata pengelolanya yang bukan KTP Cibodas, enggak dapat. Ya kan kami mayoritas bukan warga sini," kata Herman, salah seorang warga Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang.

Akhirnya pengelola agen pun memperbolehkan warga di luar wilayahnya tetap antre. Kendati pangkalan tersebut menyatakan hari ini hanya mendapatkan kuota gas elpiji 3 kg untuk 160 orang saja.

Agar warga bisa tertib, tabung state milik warga yang telah mengantre dipasang tali rafia seperti hari sebelumnya, lalu dihitung apakah sesuai kuota atau tidak. Jika sudah memenuhi kuota, warga yang tidak kebagian diminta pulang.

"Silakan cari di agen terdekat, karena di Jalan Betet itu menurunkan 400 tabung gas. Silakan bisa kok di mana saja," ujar Budi Setiawan, pemilik agen state elpiji.

Menurut dia, distribusi untuk sub pangkalan atau pengecer sudah bisa dilakukan mulai besok, Kamis 6 Februari 2025. Adapun sub pangkalan hanya akan mendapatkan kuota 11 persen. Sehingga ada giliran setiap sub pangkalan mendapatkan jatah state 3 kg tersebut.

"Kalau hari ini murni untuk warga saja," katanya.

Prabowo Minta Bahlil Izinkan Pengecer Jual Gas 3 Kg Lagi

Sebelumnya diberitakan, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco menyatakan Presiden Prabowo Subianto sudah meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar memberi izin pengecer gas LPG 3 kg untuk aktif berjualan kembali. Hal itu menanggapi polemik kelangkaan penjulan state melon.

“Setelah komunikasi dengan Presiden, Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk perhari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Dasco menyebut rencana pengecer-pengecer menjadi sub pangkalan akan dilakukan secara bertahap.

“Sambil itu parsial dilakukan, para pengecer akan diminta, Presiden tadi menginstruksikan kepada ESDM agar perhari ini pengecer itu bisa berjualan kembali sambil kemudian secara parsial aturannya kemudian diselaraskan,” kata dia.

Dasco menegaskan pelarangan pengecer menjual state LPG 3 kg bukan dari Prabowo.

“Sebenarnya ini bukan kebijakannya dari Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu, tapi melihat situasi dan kondisi tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali,” kata dia.

Selain itu Dasco menegaskan stok LPG aman dan tak pernah langka. “Stok tidak langka, stok ada, stok terkonfirmasi tidak langka,” kata dia.

Bahlil Naikkan Pengecer Jadi Sup Pangkalan

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, pengecer dinaikan statusnya menjadi sub pangkalan, sembari pemerintah melakukan penataan terhadap pengecer tak resmi.

"Pengecer dinaikan statusnya menjadi sub pangkalan. Dan mereka menjalankan otoritasnya seperti biasa. (Berarti otomatis?) Otomatis, otomatis," ujar Bahlil saat melakukan sidak di Pangkalan Budi Setiawan, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2025).

Instruksi itu diberikan agar tidak lagi terjadi kelangkaan stok LPG 3 kg di tengah masyarakat, positive adanya antrean mengular guna mengisi state subsidi.

"Nanti kita perlahan-lahan akan melakukan aturan yang baik. Dan lihat, LPG kan semuanya lengkap. Kita sudah perintahkan semua, jadi tidak ada kelangkaan," kata Bahlil.

Bahlil menargetkan, seluruh proses penataan skema baru penyaluran LPG 3 kg bisa rampung dalam pekan-pekan ini. "Ini sudah mulai (tertata). Kalau kita lihat kan trennya sudah turun. Antara kemarin dengan hari ini kan trennya turun," imbuhnya.

"Insya Allah (antrean) sudah mulai berkurang, Insya Allah. Makanya saya hari ini berkantor di lapangan, ngecek langsung. Biar saya tidak hanya dengar dari staf, saya mengimbau," sambung Bahlil.

Selengkapnya