ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Research Center for Security and Violent Extremism (ReCURE) merilis World Terrorism Index 2024 (WTI) bersama Program Studi Kajian Terorisme SKSG Universitas Indonesia. Menurut Ketua ReCURE Ganardi Walanda, WTI dapat menjadi referensi strategis bagi pembuat kebijakan, akademisi, lembaga keamanan, media, dan masyarakat luas dalam memahami serta merespons isu-isu terorisme.
“Hasil Penelitian Selama Empat Tahun WTI merupakan hasil penelitian dan pengembangan ReCURE sejak 2021,” kata Ganardi saat perilisan WTI 2024 di Auditorium Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Ganardi mengungkap, WTI 2024 melibatkan tim peneliti muda dari Program Studi Kajian Terorisme SKSG UI serta para peneliti senior, termasuk Muhamad Syauqillah, Ali Abdullah Wibisono, Chandra Yudistira, Teguh Pramono, Dr. PuspitaJsari dan Assoc. Prof. Dr. Sri Yunanto. Dia meyakini, WTI 2024 mencerminkan komitmen ReCURE dalam memberantas terorisme baik di tingkat nasional dan global.
“Menurut World Terrorism Index 2024, Indonesia berada di peringkat ke-51 dengan skor 18, yang termasuk kategori low-impact. Prestasi ini mencerminkan efektivitas upaya penanganan terorisme, ditunjukkan dengan nihilnya serangan teroris (zero violent attack) selama dua tahun terakhir,” beber Ganardi.
Dalam WTI 2024, Analisis lebih mendalam juga disampaikan oleh Tim WTI, I Made Wisnu Wardhana melalui laporan khusus yang memuat refleksi dan analisis dari sejumlah kontributor.
Kemudian Zora A. Sukabdi, Ph.D, dan Dr. Sapto Priyanto menyoroti deradikalisasi dan rehabilitasi, sementara Dr. Amanah Nurish mengisi soal peran jaringan terorisme perempuan.
“Dengan peluncuran WTI, ReCURE berharap dapat memperkuat pemahaman world terhadap ancaman terorisme dan menjadi referensi strategis untuk berbagai pemangku kepentingan dalam menciptakan dunia yang lebih aman,” Ganardi menandasi.