Profil Satryo Soemantri, Mendiktisaintek Yang Didemo Oleh Pegawai

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 20 Jan 2025 16:25 WIB

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo buntut polemik pemecatan di lingkungan kementerian, berikut profilnya. Unjuk rasa kecam tindakan Mendikti Saintek. (ANTARA FOTO/SEAN FILO MUHAMAD)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo oleh para pegawai di kementeriannya, Senin (20/1). Demo itu disebut terkait langkah Satryo memberhentikan salah seorang pegawai secara sepihak dan mendadak.

Satryo sampai saat ini belum memberikan keterangan ihwal polemik pemecatan yang terjadi di lingkungan kementeriannya. Namun, sejumlah pejabat di kementerian tersebut telah bersuara.

Satryo menjabat sebagai Mendiktisaintek seiring dengan langkah Presiden Prabowo Subianto yang memecah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi menteri dengan didampingi oleh dua wakil menteri yakni Fauzan dan Stella Christie.

Satryo sebenarnya bukan orang baru di lingkungan kementerian tersebut. Pria kelahiran 5 Januari 1956 ini pernah menjadi Dirjen Dikti pada periode 1999-2007.

Setelah menyelesaikan Ph.D. di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Satryo bergabung dengan ITB menjadi dosen Jurusan Teknik Mesin. Selama kariernya, ia berhasil mempublikasikan lebih dari 99 artikel ilmiah.

Pada 1992, Satryo menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mulai implementasi dari proses aforesaid information di jurusan tersebut.

Selain itu, Satryo juga aktif sebagai Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan pernah menjabat sebagai Ketua AIPI pada periode 2018-2023.

Beberapa prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Satryo antara lain berhasil memperoleh Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB pada Maret 2010 dan mendapatkan Bintang tanda jasa The Order of nan Rising Sun, Gold Rays pinch Neck Ribbon dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia pada 3 November 2016.

Sementara itu, melansir laman LHKPN, Satryo tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp46,05 miliar.

Jumlah itu terdiri dari tanah atau bangunan di sejumlah tempat. Total kekayaan dari tanah dan bangunan ini senilai Rp33,6 miliar.

Selain itu, ia tercatat juga memiliki empat buah kendaraan dengan nilai full Rp1,4 miliar. Satryo juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp11 miliar.

(yoa/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya