ARTICLE AD BOX
Surabaya, CNN Indonesia --
Penjabat Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono setuju dengan usulan dana zakat digunakan untuk pendanaan programme Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Adhy, selama ini dana charity yang dikelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim juga berkontribusi menjalankan program-program pemerintahan seperti pendampingan pelaku usaha hingga pendidikan.
"Ya sah-sah saja. Memang itu sumber pendapatan juga untuk digunakan. Selama ini, Baznas di kami juga sudah digunakan selaras programme pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota," katanya Adhy ditemui usai Rapat Paripurna di DPRD Jatim, Surabaya, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya karena selama ini dana charity kerap digunakan untuk membantu programme pemerintah, maka Adhy menyebut tidak ada salahnya hal serupa juga diterapkan untuk mendukung programme MBG.
"Misalnya untuk charity pemberdayaan ekonomi, charity produktif, beasiswa. Tidak ada salahnya kalau nanti digunakan untuk bantuan makan bergizi gratis," ucapnya.
Sebelumnya Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, mendorong keterlibatan masyarakat dalam biaya pelaksanaan programme MBG, salah satu contohnya lewat pendanaan yang bersumber pada zakat.
"Contoh bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di programme makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya charity kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana. Itu salah satu contoh," kata Sultan di Gedung DPR RI, Selasa (14/1).
Sebelumnya, usul dana charity untuk membantu programme makan bergizi gratis disampaikan Ketua DPD RI Sultan B Najamudin.
Presiden RI Prabowo Subianto pun buka suara atas usul legislator dari Dapil Bengkulu tersebut.
"Ya yang mengurus charity itu saya kira ada pengurusnya. nan jelas dari pemerintah, pemerintah pusat, kita siap. Semua anak-anak Indonesia kita beri makan di 2025 ini," ujar Prabowo kepada wartawan di sela kehadirannya dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (16/1) sore.
Pada kesempatan itu, Prabowo pun menyatakan pemerintah pusat membuka kesempatan apabila pemeritnah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk pula berkontribusi membantu MBG.
"Kemudian dari pemda juga ingin ikut serta, para gubernur, para bupati ingin ikut serta, monggo kita buka. Siapapun yang ingin ikut serta boleh. nan penting efisien, yang penting sampai sasaran dan tak ada kebocoran," pesannya.
Di satu sisi, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menolak penggunaan dana charity untuk mendukung programme Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurutnya, dana charity seharusnya disalurkan ke orang yang sesuai dengan ketentuan agama, yakni golongan berhak atau Asnaf.
"Kalau soal charity itu ketentuan agamanya jelas, charity itu untuk asnaf. Zakat itu untuk asnaf," kata Gus Yahya saat diwawancarai di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Kamis (16/1).
Gus Yahya menegaskan charity tidak dapat disalurkan untuk keperluan yang berada di luar kategori delapan golongan asnaf, sebagaimana diatur dalam ajaran Islam.
"Ya, charity itu untuk asnaf, yang bukan asnaf nggak bisa dapat zakat," ucapnya.
Namun, ia menjelaskan bahwa programme seperti MBG masih memungkinkan didanai dari sumber lain, seperti infak atau sedekah, yang penggunaannya lebih fleksibel dan tidak terbatas pada ketentuan asnaf.
"Kalau mau pakai infak, sedekah yang bukan zakat, itu bisa lebih umum tasharof-nya," jelasnya.
(frd/kid)