Megawati Dukung Penggarapan Film Dokumenter Yang Turut Libatkan Paus Fransiskus

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bertemu dengan sutradara Ezequiel del Corral yang sedang menggarap movie dokumenter berjudul Aldeas, A New Story.

Momen itu seusai Megawati dan rombongan bertemu dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025) sore.

Selain di Indonesia, lokasi syuting dilakukan di Italia, Gambia, Amerika Serikat dan Kolombia, yang menggambarkan bagaimana keanekaragaman berjalan dengan baik.

Ezequiel menghampiri Megawati dan rombongan sambil memperkenalkan dirinya. Dia menunjukkan sebuah kertas berwarna dengan judul movie Aldeas, A New Story.

Dijelaskannya, di Indonesia movie tersebut mengambil lokasi syuting di sebuah desa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam movie itu akan ikut tampil Paus Fransiskus dan Martin Scorsese seorang tokoh besar di industri film.

Ezequiel mengatakan dirinya dan kru akan datang ke Indonesia, bulan depan. Dia menunjukkan foto saat Paus berkunjung ke Jakarta tahun lalu, dan bertemu dengan warga Lombok yang tinggal di pedesaan.

"Kami telah melaksanakan syuting di Lombok pada Juli dan Agustus tahun lalu," ujar Ezequiel.

Menanggapi hal itu, Megawati mendukung produksi movie tersebut termasuk untuk kelanjutan dan kelancaran pengambilan gambar movie tersebut di Indonesia.

"Silahkan kontak Pak Basarah," kata Megawati merujuk Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah.

Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Isu Pemanasan Global di Vatikan

Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan Pemimpin Umat Katolik Dunia Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan tone gotong royong. Isu tentang pemanasan world (global warming) juga menjadi salah satu topik pembicaraan.

Hal itu disampaikannya usai menemui Paus di kediaman Casa Santa Marta, Vatikan, Jumat (7/2/2025).

Megawati bersama Ketua DPR RI Puan Maharani, lalu didampingi putra tertuanya Mohammad Rizky Pratama, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah dan Gubernur Sulawes Utara Olly Dondokambe diterima Paus di kediamannya dan pertemuan berlangsung tertutup.

Megawati menyebut dirinya memenuhi undangan dari Paus Fransiskus untuk menjadi pembicara di World Leaders Summit connected Children's Rights. Di momen tersebut keduanya juga bertemu.

"Saya memang mendapat undangan secara pribadi dari beliau, karena yang paling utama sebetulnya adalah beliau setelah bertemu dengan saya dan kita bicara soal masalah kebangsaan," kata dia.

Megawati menyebut, Paus Fransiskus tertarik dengan Pancasila dan nilai gotong royong. Megawati mengungkit pidatonya di World Leaders Summit connected Children's Rights, yang juga dihadiri Paus, soal Pancasila.

"Lalu juga yang terutama beliau sangat liking dengan Pancasila, gotong royong seperti juga mungkin yang kalian dengar waktu saya datang ke Summit, dalam pidato saya kan saya juga menerangkan kalau di dalam kehidupan manusia itu sebetulnya Pancasila itu dapat diikuti karena itu sebetulnya internasional," katanya.

"Sehingga dengan demikian bukan hanya milik dari bangsa Indonesia saja, dan sangat-sangat mudah karena itu sebetulnya 5 sila itu adalah masalah kehidupan terutama masalah Ketuhanan nan Maha Esa, perikemanusiaan" papar Megawati.

Ada Perubahan Dunia

Megawati mengatakan, Paus Fransiskus setuju dengan topik perikemanusiaan yang diungkitnya. Dia menyebut ada perubahan di dunia yang saat ini sangat mengkhawatirkan.

"Seperti kalau beliau juga sangat setuju karena saya mengatakan perikemanusiaan, kalau dilihat sekarang ini terjadi perubahan di dunia yang sangat mengkhawatirkan karena seharusnya sudah tidak ada perang tetapi berjalan perang" lanjut Mdia.

"Dan juga beliau yang paling juga dikhawatirkan itu adalah masalah world warming. Tetapi kelihatannya manusia tidak peduli dengan world warming ini padahal waktu saya menjadi juri (Zayed Award 2024) ketika bertemu dengan beliau (Paus Fransiskus) sebelum ini, kan kami berbicara lalu beliau menanyakan kalau ada yang mau juga memberikan saran," kata Megawati.

Megawati mengungkapkan saran yang disampaikannya kepada Paus. Megawati mengungkapkan keheranannya akan ketidakpedulian terhadap isu pemanasan global.

"Saya mengatakan kepada beliau, saya titip kepada, kami harus memanggilnya Holy Father, bahwa mengapa manusia itu tidak terlalu attraction dengan global warming, beliau langsung mengangkat jempolnya dua dua dan beliau hanya bilang, 'Saya setuju sekali' karena di Vatikan ini ternyata dibikin juga pusat penelitian masalah kutub, kutub utara dan kutub selatan yang beliau sangat khawatir karena mencairnya tidak meleleh lagi tetapi sudah terpotong-potong sampai bisa sebesar bukit, begitu," jelas Megawati.

Selengkapnya