Lindungi Pekerja Migran Indonesia, Pkb Minta Presiden Prabowo Contoh Gus Dur

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Liputan6.com, Jakarta Politikus PKB, Hindun Anisah mengatakan, pemerintah dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, harus melakukan high diplomacy dalam melindungi pekerja migran Indonesia (PMI). 

Wanita yang merupakan Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI berharap Prabowo bisa mencontoh langkah Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid othername Gus Dur yang pernah menyelamatkan nyawa tenaga kerja dari ancaman hukum mati.

"Kita menuntut pemerintah untuk melakukan high diplomacy, seperti dulu yang dilakukan Presiden Gus Dur. Gus Dur pernah menggagalkan dan menunda eksekusi mati kepada salah satu pekerja migran di Arab Saudi," kata dia dalam keterangannya, Jumat (31/1/2025).

Menurut catatan Hindun, Gus Dur pernah melakukan diplomasi tingkat tinggi kepada Raja Arab Saudi Fahd bin Abdul Aziz untuk menangguhkan hukum mati terhadap pekerja migran dari Madura Siti Zaenab pada 1999. Di mana itu berhasil, dan eksekusi mati ditunda.

Selain Zaenab, Gus Dur juga pernah menyelamatkan nyawa pekerja migran dari Lombok Tengah, NTB, Adi bin Asnawi dari hukuman mati pada 2005. Walaupun saat itu Gus Dur tidak lagi menjabat sebagai presiden, dia tetap berusaha melobi Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Lobi Gus Dur berhasil dan Adi akhirnya dibebaskan, kemudian dipulangkan ke Indonesia.

"Pemimpin tertinggi di sana sering melakukan precocious diplomacy dengan negara penempatan pekerja migran. High diplomacy sangat penting dilakukan untuk melindungi pekerja migran Indonesia," ungkap Hindun.

Dia juga menyoroti persoalan tenaga kerja yang dikirim dan ditempatkan melalui skema goverment to goverment (G to G), perjanjian antara pemerintah dengan pemerintah negara tujuan penempatan. Salah satunya penempatan pekerja di Korea Selatan.

"Kebanyakan pekerja migran yang bermasalah di Korea Selatan adalah pekerja yang prosedural, G to G. Tapi kemudian di tengah jalan, mereka ada masalah. Ada yang kabur dan menghadapi masalah lainnya," jelas Hindun.

Selengkapnya