Lima Makam Wali Palsu Di Ngawi Dibongkar Warga

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 15 Jan 2025 17:18 WIB

Sekelompok warga yang mengatasnamakan Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar lima makam wali palsu di Ngawi, Jawa Timur. Sekelompok warga yang mengatasnamakan Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar lima makam wali palsu di Ngawi, Jawa Timur. (Arsip Peristiwa)

Surabaya, CNN Indonesia --

Sekelompok warga membongkar diduga lima makam wali palsu di Ngawi, Jawa Timur.

Pembongkaran makam wali palsu itu terjadi di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, itu mendapat pengawalan ketat dari petugas TNI-Polri.

Adapun yang membongkar adalah mereka yang mengatasnamakan Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI). Ketua Harian PWI Budi Cahyono mengungkapkan, makam wali itu dibongkar karena dianggap palsu dan menyesatkan budaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makam itu yang jelas palsu tidak ada jasadnya yang bangun juga dari gurunya. Makanya kita bongkar biar nantinya tidak menyesatkan sejarah," kata Budi melalui keterangannya, Rabu (15/1).

Budi mengatakan, pembongkaran makam ini dilakukan atas persetujuan warga. Dengan menggunakan alat seadanya, lima titik diduga lokasi makam wali palsu itu pun dibongkar paksa. Dalam keterangannya, Budi mengatakan hanya waktu 30 menit kelima makam dengan panjang masing-masing 2 metre itu sudah rata tanah.

"Pembongkaran makam dilakukan melalui serangkaian pertemuan antara PWI dan warga setempat," kata dia.

Dalam keterangan PWI itu, Sunarsih selaku warga setempat mengatakan makam-makam tersebut sengaja dibuat oleh seseorang yang dikenal dengan sebutan Kiai Qosim (60). Dia yang dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat membangunnya di samping musala pada tahun 2009.

Makam-makam tersebut, lanjut Sunarsih, diklaim sebagai peninggalan leluhur di daerah tersebut. Tak jarang sejumlah orang dari luar daerah datang untuk berziarah ke makam tersebut.

"Banyak peziarah datangi dari luar daerah ziarah wali tiap Jumat Pahing. Rutinan di situ percaya tidak percaya makam sudah ada kalau sudah dari sananya," ujarnya.

Sementara itu, Ketua RT Setempat Agus Supriyanto menuturkan, sejak 15 tahun yang lalu banyak peziarah datang dari luar daerah ke tempat itu. Sebelum dibangun makam, lahan milik Arifin (40) warga setempat itu, adalah tempat mencetak batu bata

"Kalau dibongkar ya rela aja, dulu tempat itu untuk mencetak batu bata," katanya.

(frd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya