Ksp Klaim Makan Gratis Tak Akan Pakai Dana Zakat: Sangat Memalukan Itu

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Presiden (KSP) AM Putranto memastikan programme makan bergizi gratis (MBG) tak menggunakan dana zakat.

Menurutnya apabila programme pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto itu menggunakan dana zakat, maka sangat memalukan.

"Jadi tidak ambil ke dana yang lain-lain, beliau [Prabowo] sudah betul-betul luar biasa. Jadi tak ada dibilang ambil dari mana? Zakat. Wah itu sangat memalukan itu ya. Bukan seperti itu kami," kata Putranto di Kantor KSP, Jakarta, Rabu (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putranto mengatakan uang charity bukan untuk menanggung makan bergizi gratis melainkan dari APBN. Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menganggarkan sebesar Rp71 triliun untuk programme tersebut tahun ini.

Ia juga mengatakan anggaran untuk pelaksanaan programme MBG digelar secara bertahap.

Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mengusulkan pelaksanaan programme makan bergizi gratis lewat pendanaan yang bersumber pada zakat.

Menurutnya, pemerintah jadi tidak sekadar menggunakan sumber dana dari APBN. Dia juga mengatakan pernyataan dari pemerintah Jepang yang menyatakan bakal mendukung programme MBG.

Dia menyebut perlunya keterlibatan masyarakat pada programme ini, contohnya melalui dana charity yang dilibatkan dalam programme makan gratis bergizi ini.

"Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga," kata Sultan di Gedung DPR RI Senayan, Selasa (14/1).

"Contoh bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di programme makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya charity kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana. Itu salah satu contoh," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah jadi tidak sekadar menggunakan sumber dana dari APBN. Dia juga mengatakan pernyataan dari pemerintah Jepang yang menyatakan bakal mendukung programme MBG.

Sementara itu, PBNU malah mengusulkan agar dana infak dan sedekah yang digunakan untuk membantu programme Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Prabowo. Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menilai pemanfaatan dana infak dan sedekah lebih longgar ketimbang penggunaan dana charity dalam mendukung Program MBG.

"Saya kira kalau charity ini mungkin perlu lebih dirinci. Karena charity ini harus diterima oleh kelompok-kelompok yang spesifik yang di dalam wacana fikih sebagai kelompok-kelompok yang menjadi target yang diperbolehkan menerima zakat, tidak semua orang boleh ikut menerima," ujar Gus Yahya, sapaannya awal pekan ini.

Gus Yahya mengatakan pemanfaatan dana charity diatur secara fikih tentang siapa saja yang berhak menerimanya. Dalam ketentuan agama, ada delapan asnaf yang boleh mendapatkan manfaat zakat.

Apabila dana charity dikhususkan untuk anak-anak miskin, maka hal itu tentu diperbolehkan. Namun sasaran Program MBG jauh lebih luas bagi seluruh siswa, ibu hamil, hingga balita yang mesti dispesifikkan agar masuk dalam delapan asnaf.

Maka dari itu, menurut dia, usulan penggunaan dana charity untuk mendukung programme makan bergizi gratis perlu dikaji lebih dalam agar tepat sasaran.

(rzr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya