Kpu Ungkap Partisipasi Pemilih Di Pilkada 2024 Tak Sampai 75 Persen

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 tak sampai 75 persen.

Ketua KPU Mochammad Afifuddi mengatakan jumlah partisipasi itu lebih rendah dari Pilpres dan Pileg di tahun yang sama Februari sebelumnya. Pada dua schedule itu, partisipasi pemilih mencapai rata-rata 81 persen.

"Kalau kita mengacu pada hasil Pilpres partisipasi Pilpres dan Pileg DPR DPD reratanya di 81 persen. Ingin menjadi catatan buat kita semua," kata Afif dalam rapat kerja di Komidi II DPR, Senin (3/2).

Rinciannya 81,48 persen partisipasi pemilih di Pilpres, 81,14 persen di Pileg, dan 81,50 persen di Pileg DPD.

Afif merinci untuk partisipasi pemilih di pemilihan gubernur dan wakil gubernur angkanya mencapai 71,39 persen di 37 provinsi. Lalu, untuk pemilihan bupati dan wakil bupati angkanya mencapai 74,41 persen di 415 kabupaten.

Sedangkan, partisipasi pemilih di pemilihan wali kota dan wakil wali kota angkanya mencapai 67,74 persen di 93 kota.

"Bahwa rata-rata tingkat partisipasi pemilih nasional pada Pilkada 2024 untuk Pemilihan Gubernur dan wakil gubernur 71,39 persen di 37 provinsi, untuk pemilihan bupati dan wakil bupati sebesar 74,41 persen di 415 kabupaten, dan untuk pemilihan walikota dan caller walikota sebesar 67,74 persen di 93 kota," ungkap Afif.

Rata-rata partisipasi pemilih di Pilkada 2024 juga lebih rendah dari Pilkada terakhir pada 2020. KPU mencatat pada Pilkada 2020 rata-rata 76,09 persen. Padahal kala itu Pilkada digelar di tengah pandemi Covid-19.

Pada 2020, Pilkada digelar di 270 daerah. Masing-masing meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.

(thr/isn)

[Gambas:Video CNN]