Kendala Cari Korban Kebakaran Glodok Plaza: Tulang Sudah Terdegradasi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polri membeberkan kendala terkait proses pencarian dan identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat.

Kepala Biro (Karo) Labdokkes Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanty mengatakan dalam proses identifikasi pihaknya telah mengantongi 30 sampel information DNA postmortem dari 11 kantong jenazah dan 14 sampel information antemortem dari pihak keluarga.

Sedangkan untuk satu kantong jenazah yang ditemukan pada Kamis (23/1) kemarin masih belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita semua sudah ada profilnya yang antemortem, tapi yang postmortem itu sangat sulit karena dari bagian tulang sudah hampir semuanya terdegradasi, sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi dan juga bagian tubuh, contohnya jaringan, jaringan otot, atau kulit, rambut," kata Hastry kepada wartawan, Jumat (24/1).

"Bahkan kita masih terus bekerja sampai benar-benar keluar secara maksimal dari profil DNA," imbuhnya.

Disampaikan Hastry, pihaknya memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa mendapatkan profil DNA dari para korban. Sebab, kondisi jenazah para korban tidak baik dan sangat rapuh.

"Masih butuh waktu dan butuh kesabaran kita untuk meneruskan profil DNA di labdokkes. Semoga yang kita inginkan ya semua 14 orang yang dilaporkan hilang ini bisa teridentifikasi dengan profil DNA postmortem," ujarnya.

Sejauh ini, tim DVI RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tiga korban. Yakni Zukhi Fitria Rahdja, laki-Laki usia 42 tahun; Aulia Belinda Kurapak, perempuan usia 28 tahun; serta Osima Yukari, perempuan usia 29 tahun.

Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menjelaskan kesulitan lainnya adalah karena peristiwa ini bersifat terbuka. Artinya, tak information pasti soal siapa saja yang berada di lokasi saat terjadi kebakaran.

"Kesulitan akan kita dapatkan begitu dia terbuka, kita tidak tahu siapa yang masih di situ karena itu daerah publik. Sangat berbeda dengan kejadian di, kalau teman-teman menyimak, di Bekasi, itu sudah pasti siapa orangnya," ucap Nyoman.

"Ditambah dengan kondisi jenazah yang seperti itu. Bisa jadi harus kita berulang memeriksa, dengan kondisi sampelnya yang kondisinya terbakar tingkat lanjut," lanjutnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi juga menyebut tim mengalami kendala dalam menyisir dan mencari korban di lokasi.

Sebab, di lokasi banyak runtuhan dan tumpukan worldly bangunan. Karenanya, tim harus berhati-hati dalam melakukan pengumpulan benda-benda di lokasi.

"Jadi perlu pelan-pelan, tidak terburu- buru untuk mengumpulkan benda-benda yang ditemukan. Namun petugas di sana juga ada petugas yang kompeten mengenali assemblage portion sehingga yang menentukan itu bisa dikumpulkan yang dianggap assemblage portion adalah petugas yang memiliki kompetensi," tutur dia.

Kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1) malam dan membakar sejumlah lantai di Glodok Plaza. Titik awal api diduga berasal dari lantai 7 dan 8 Glodok Plaza.

Hingga Kamis (23/1) kemarin, full ada 12 kantong jenazah yang ditemukan dan dibawa ke RS Polri Polri Kramat Jati.

Kemudian, pada Jumat (24/1), tim DVI RS Polri Kramat Jati telah berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran.

Ketiganya yakni, Zukhi Fitria Rahdja, laki-Laki usia 42 tahun; Aulia Belinda Kurapak, perempuan usia 28 tahun; serta Osima Yukari, perempuan usia 29 tahun.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya