ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) mengirimkan draf roadworthy representation (peta jalan) programme 3 juta rumah ke Komisi V DPR RI. Langkah ini dinilai akan memperjelas langkah dan tahapan realisasi salah satu programme unggulan dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut.
“Kami memang telah menerima draf roadworthy representation realisasi programme 3 juta rumah dari Kementerian KKP. Tentu kami mengapresiasi langkah ini karena ini kebutuhan yang telah kami sampaikan dari awal agar programme prioritas ini jelas tahapannya, targetnya, hingga sumber pendanaanya,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda, Jumat (24/1/2025).
Huda mengatakan, mayoritas publik belum sepenuhnya memahami bagaimana strategi realisasi programme 3 juta rumah ini per tahun. Bahkan sebagian mereka menilai proyek 3 juta rumah dalam setahun mustahil terealisasi mengingat keterbatasan lahan, skema pendanaan, hingga menilik programme penyediaan perumahan di era sebelumnya yang realisasinya cuman ratusan ribu per tahun.
“Pandangan tersebut tentu wajar saja karena di era Presiden Jokowi rata-rata realisasi penyediaan rumah per tahun hanya berkisar 240.00 hingga 300.000 saja. Jadi kalau ada peningkatan target hingga 3.000.000 rumah per tahun maka perlu diperjelas strateginya,” katanya.
Apalagi, lanjut Huda, hingga tiga bulan masa kerja kabinet, pemerintah masih kesulitan menjelaskan sumber pembiayaan, ketersediaan lahan, hingga skema kerja Program 3 juta rumah. Tak jarang terjadi kesimpang siuran informasi dari pejabat pemerintah baik dari Kementerian PKP maupun Satgas Perumahan seperti apakah rumah untuk masyarakat tersebut diberikan gratis atau harus kredit.
“Nah kita berharap dengan adanya rancangan roadworthy representation tersebut kita bisa lebih memahami bagaimana programme 3 juta rumah akan direalisasikan,” katanya.