Kemendiktisaintek Respons Soal Pemecatan Asn, Klaim Buka Dialog

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berinisial NH mengaku diberhentikan secara sepihak dan mendadak oleh kementerian.

Lewat surat terbuka yang ditulisnya, NH mengatakan telah bekerja sejak 2001 dan kini menjabat sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek. Menurutnya, selama 24 tahun perjalanan kariernya, semua berjalan baik-baiknya sampai ia diusir pada 17 Januari 2025.

Ia bercerita, hari itu, tiba-tiba pimpinan tertinggi masuk ke ruangan dan di hadapan semua orang, pimpinan itu mengusirnya keluar. Ia juga diperintahkan untuk pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertanya kepada diri, apa rencana Allah selanjutnya... Saya masih ingat arahan pimpinan kami saat itu, tim kami harus memberi pelayanan yang baik kepada pimpinan-pimpinan yang baru, tentu kami langsung siap melayani pimpinan. Terutama penanggung jawab rumah tangga, saya, dengan urusan-urusan rumah tangga kantor saja, bukan urusan bidang substantif pendidikan tinggi," kata NH dalam keterangannya, dikutip Senin (20/1).

NH menduga-duga apa penyebabnya diusir dari Kemendiktisaintek. Namun, ia berpikir kemungkinannya adalah sebuah meja di ruang tertinggi di lantai yang perlu diganti karena alasan dianggap tidak menghormati.

"Lalu semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada saya, sampai saya harus keluar dari institusi ini," tuturnya.

Bertalian dengan itu, pagi ini di depan kantor Kemendiktisaintek sempat ada aksi demonstrasi. Terdapat sejumlah karangan bunga dan spanduk yang mengecam Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Kemendiktisaintek klaim pemecatan tak tiba-tiba

Dilansir Antara, Senin, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menyatakan pemberhentian ASN di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak. Ia mengatakan ada mutu dan layanan yang harus dijamin.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar.

Ia pun menyebutkan kementerian membuka ruang dialog. Menurut Togar, situasi saat ini tak perlu ditanggapi secara reaktif.

Togar mengatakan kementerian tak berhenti pada opsi pemberhentian, tapi juga masih opsi lainnya.

"Sedang proses, dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," ucap dia.

(tim/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya