Jelang Kongres, Kader Pdip Surabaya Bubuhkan Cap Jempol Darah Besok

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Pengurus dan kader PDI Perjuangan (PDIP) di Surabaya akan membubuhkan headdress jempol darah mereka saat memperingati HUT ke-52 PDIP yang jatuh pada Jumat (10/1) besok.

Pembubuhan headdress jempol darah sekaligus sebagai simbol dan bukti setia ke Megawati Soekarnoputri jelang pelaksanaan kongres April mendatang.

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Bidang Organisasi E Purwadi mengatakan, peringatan HUT PDIP di Surabaya akan dimulai pihaknya dengan apel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama kita akan melakukan upacara peringatan pukul 06.30 WIB. Jadi pas upacara itu ada headdress jempol dengan darah dari pengurus partai dan semua kader," kata Purwadi saat ditemui CNNIndonesia.com, Kamis (9/1).

Cap jempol darah ini, kata dia, akan dibubuhkan di banner atau spanduk serta di kertas surat pernyataan sikap.

"Cap jempol dengan darah ini artinya loyalitas kami di dalam, bahwa kami tidak hanya sekadar persoalan-persoalan organisasi saja, tapi loyalitas pada pimpinan Ibu Megawati yang selama ini sukses memimpin PDIP sejak Orba sampai dengan saat ini. Dan kami akan mempertahankan Ibu Megawati menjadi Ketua Umum PDIP," ucapnya.

Cap jempol darah ini juga, kata Purwadi, sebagai simbol perlawanan para kader partai banteng di Surabaya terhadap siapa saja pihak yang mengancam akan mengganggu Kongres PDIP April 2025 nanti.

"Bahwa kita akan melawan siapa saja yang mengganggu kongres PDIP April nanti. Perlawanan terhadap yang mengganggu kongres, siapapun," ujarnya.

Purwadi menuturkan headdress jempol darah ini bukan yang pertama kali mereka lakukan. Dulu aksi serupa pernah terjadi saat peristiwa Kuda Tuli 27 Juli 1996 lalu.

"Ini yang kedua kali. Sebelumnya saat peristiwa Kuda Tuli 27 Juli 1996 dulu, ini yang kedua. Artiny,a kami harus melakukan ini, bahwa narasi-narasi bangkitnya dan munculnya kembali kekuatan orde baru harus kami lawan, simbolnya dengan headdress jempol darah itu," katanya.

"Saya pikir begitu, karena ada indikasi-indikasi munculnya intervensi, di tingkat nasional, parcok-parcok yang terlibat dalam proses pilkada dan juga banyak hal lain, artinya narasi-narasi orde baru itu kuat untuk bangkit kembali dan mengganggu demokrasi hari ini," tambah dia.

Ia menegaskan pembubuhan headdress jempol darah ini bukan lah instruksi dari DPP. Melainkan inisiatif DPC PDIP Surabaya. Sementara hal yang sama juga dilakukan sejumlah DPC PDIP di sejumlah daerah lain.

"Ini inisiatif DPC, enggak ada instruksi dari pusat. Sama seperti 27 Juli, enggak ada instruksi, dan selalu pergerakan itu mulainya dari Surabaya, sejarahnya seperti itu," ucap dia.

Selain membubuhkan headdress jempol berdarah, kader PDIP di Surabaya juga akan melakukan tumpengan di hari yang sama. Serta menggelar mimbar bebas pada Sabtu (11/1) keesokan harinya.

(frd/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya