ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Seluruh masyarakat Indonesia dari segala kelompok usia dapat mengakses skrining kesehatan jiwa secara gratis terhitung pada Februari 2025. Skrining diperlukan mengingat banyak masyarakat Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.
"Ini adalah programme terbesar dari Kemenkes dan juga mungkin salah satu dari pemerintah, karena cakupannya sampai 280 juta (orang). Akan dibicarakan waktu tepatnya, tapi rencananya memang Februari," ujar Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Minggu 2 Februari 2025.
Menurut Menkes Budi, pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik tersebar di seluruh Indonesia. Terutama demi membantu memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental secara gratis tersebut.
Skrining kesehatan mental gratis diproyeksi menjadi programme pemerintah terbesar yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Melebihi programme vaksinasi COVID-19 gratis beberapa waktu lalu yang cakupannya mencapai sekitar 200 juta jiwa.
"Data tahun 2023, 1 dari 10 rakyat Indonesia itu punya masalah kesehatan intelligence atau kesehatan jiwa. Isunya adalah skrining ini tidak pernah dilakukan, jadi mereka sendiri tidak tahu kalau dia punya masalah kesehatan mental," kata Budi Gunadi.
Merujuk information Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi penduduk dengan gejala depresi tertinggi terdapat pada kelompok remaja usia 15-24 tahun. Rincinya, 1 persen remaja mengalami depresi, 3,7 persen cemas, station traumatic syndrome upset (PTSD) 0,9 persen, dan attention-deficit/hyperactivity upset (ADHD) sebanyak 0,5 persen.
Adapun skrining tersebut termasuk bagian pemeriksaan kesehatan gratis. Pada tahap awal, sekitar 60 juta orang akan menerima layanan pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas. Targetnya, lima tahun ke depan, layanan tersebut bisa diikuti oleh lebih dari 200 juta warga Indonesia.
Bagaimana cara mendapatkan akses skrining kesehatan jiwa gratis? Apa saja tahapannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: