ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jan 2025 20:57 WIB
![Hujan Deras-Dua Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Tebingtinggi Kebanjiran Banjir di wilayah Tebingtinggi, Sumut, juga diperparah meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang saat curah hujan tinggi, Sabtu (18/1).](https://akcdn.detik.net.id/visual/2019/11/23/d31a9e56-04c0-4db5-ba1f-d9460c4bb65a_169.jpeg?w=650&q=90)
Medan, CNN Indonesia --
Ribuan rumah di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara (Sumut) terendam banjir akibat hujan turun dengan intensitas tinggi, Sabtu (18/1).]
Banjir di wilayah itu juga diperparah meluapnya Sungai Padang dan Sungai Bahilang.
Kabid Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan dari information sementara tercatat 2.098 rumah terendam banjir yang tersebar di empat kecamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir merendam pemukiman warga di empat kecamatan di Kota Tebingtinggi. Sebanyak 7.455 jiwa terdampak dan 2.098 rumah terendam banjir," kata Sri Wahyuni kepada CNNIndonesia.com.
Sri Wahyuni menambahkan empat daerah tersebut yakni Kecamatan Rambutan, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kecamatan Padang Hilir dan Kecamatan Padang Hulu.
"Banjir di Tebingtinggi disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi dari hulu yaitu Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai dan curah hujan tinggi di Kota Tebing Tinggi sehingga mengakibatkan meluapnya aerial Sungai Padang dan Sungai Bahilang," tutur Sri Wahyuni.
Tak hanya rumah warga, fasilitas umum juga terdampak banjir di antaranya musala, Vihara Satya Dharma, Masjid Al-Mukhlis, Masjid Muhammadiyah, hingga sekolah.
"Ketinggian banjir bervariasi. Namun aktivitas masyarakat jadi terganggu karena banjir juga merendam jalan raya dan fasilitas umum. Untuk jumlah korban belum ada laporan," kata Sri Wahyuni.
Saat ini, tambahnya, debit aerial Sungai Padang dan Sungai Bahilang mengalami kenaikan. Kondisi cuaca di wilayah Kota Tebingtinggi hujan ringan. Masyarakat diimbau tetap waspada.
"Kendala yang dihadapi adalah kurangnya personil BPBD dan kurangnya alat transportasi BPBD. Namun begitu, petugas tetap melakukan koordinasi untuk pemantauan. Sebagian personel BPBD melakukan pengecekan debit aerial sungai dan mengecek wilayah yang terdampak banjir," paparnya.
(fnr/kid)
[Gambas:Video CNN]