ARTICLE AD BOX
Makassar, CNN Indonesia --
Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara buka suara usai guru honorer SD Negeri 04 Baito, Supriyani yang tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Kepala Dinas Pendidikan Konawe Selatan, Erawan Supla Yuda mengatakan Supriyani tidak lulus PPPK, karena nilainya tidak mencapai target yakni sekitar 670 poin, sedangkan guru Supriyani hanya mendapatkan nilai sebesar 478 poin.
"Itu hasil tes murni nilainya tidak sampai tidak lulus, maka R3. Nilai rendah, karena mereka bersaing, semua orang bersaing," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erawan juga menyinggung jalur afirmasi yang dijanjikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. Menurutnya kewenangan tersebut berada sepenuhnya di pemerintah pusat.
"Kita hanya memfasilitasi, kelulusan itu di pusat, kita tidak dalam kapasitas untuk itu, regulasi itu," jelasnya.
Meski demikian, kata Erawan pihaknya telah mendapatkan informasi terkait jalur afirmasi untuk Supriyani yang tidak lulus seleksi PPPK.
"Kami juga sudah dapat info dari kementerian bahwa ini sementara digodok sesuai apa yang disampaikan pak menteri," pungkasnya.
Supriyani buka suara
Sementara itu, Supriyani menyinggung Mendikdasmen Abdul Mu'ti sudah menjanjikan lolos pada jalur afirmasi.
"Iya, saya tidak tahu juga, karena kemarin yang diprioritaskan untuk K2," kata Supriyani kepada CNNIndonesia.com.
Menurut Supriyani, dalam tes seleksi PPPK yang digelar pada tanggal 12 Desember 2024 kemarin, dirinya hanya mendapatkan nilai 478 poin.
"Nilai saya rendah. Ini kemarin yang diprioritaskan untuk K2 sedangkan saya tidak masuk dalam K2," ungkapnya.
Suryani menerangkan bahwa dirinya mengira lulus seleksi PPPK Kabupaten Konawe Selatan setelah dijanjikan oleh Mendikdasmen, Abdul Mu'ti melalui jalur afirmasi.
"Saya kira kemarin sudah dapat jalur afirmasi langsung lulus, tapi ternyata tetap dilihat dari nilai dan saya juga tidak masuk K2 sedangkan prioritaskan di Kecamatan Baito itu diutamakan K2 dulu," jelasnya.
Supriyani mengaku akan menagih janji kepada Mendikdasmen, Abdul Mu'ti seperti yang disampaikan pada saat ia menghadapi kasus dugaan kekerasan anak hingga hingga permintaan uang dari polisi.
"Mungkin kalau ada waktu saya akan hubungi pak menteri," katanya.
(mir/DAL)
[Gambas:Video CNN]