ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Jumat, 17 Jan 2025 17:48 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menetapkan position tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ibu selama 14 hari.
Keputusan itu diambil setelah position Gunung Ibu yang berada di Pulau Halmahera itu naik ke Level IV atau Awas pada Rabu (15/1) lalu.
"Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 33/KPTS/I/2025 tentang 'Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat' yang berlaku selama 14 hari terhitung sejak tanggal 15 Januari 2025 hingga 28 Januari 2025," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Jumat ini, Pos Pemantauan Gunungapi (PGA) Ibu di Desa Gam Ici juga mencatat terjadi delapan kali erupsi hingga siang pukul 12.00 WIT. Rata-rata tinggi kolom abu teramati 700 metre di atas puncak.
Abdul menyampaikan Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Ibu pada hari ini akan melaksanakan evakuasi warga di lima desa di Kecamatan Tabaru. Yakni Desa Sosangaji, Desa Tuguis, Desa Togoreba Sungi, Desa Borona, dan Desa Todoke.
Evakuasi ini dilakukan lantaran berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) desa-desa tersebut berpotensi risiko ancaman lahar dan lava pijar.
"Proses evakuasi warga nantinya akan dibantu oleh personil TNI setempat," ucap Abdul.
Pada Kamis (16/1) lalu, petugas mengevakuasi warga desa Sangaji Nyeku ke titik pengungsian di Gereja Tongotesungi, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu.
"Desa ini merupakan desa terdekat dengan jarak 3,7 KM dari puncak. Total sementara warga yang mengungsi hingga hari ini sebanyak 221 jiwa," tutur Abdul.
Lebih lanjut, BNPB mengimbau warga yang bermukim sekitar Gunung Ibu untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ibu.
"Mengingat saat ini memasuki periode panen pala di Halmahera Barat, BNPB mengimbau para petani pala di sekitar desa terdampak untuk melakukan aktivitas di kebun secara berkelompok pada siang hari dan kembali ke lokasi pengungsian pada malam harinya," ucap Abdul.
(dis/isn)
[Gambas:Video CNN]