ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham pengendali PT Remala Abadi Tbk. (DATA) Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka sepakat untuk menjual sekitar 40% kepemilikan saham kepada PT Iforte Solusi Infotek Tbk , bagian dari Grup Djarum. Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian pengikatan jual beli yang diteken pada 23 Desember 2024 lalu.
Perjanjian ini akan menjadi acuan kedua belah pihak (penjual dan pembeli) atas transaksi 'Rencana Pengambilalihan' sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No 9/2018.
Dengan adanya aksi korporasi ini, manajemen Remala Abadi berharap pihaknya akan memperoleh dukungan dan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. Perusahaan diharapkan bisa mencapai pertumbuhan positif dalam jangka panjang dan memberikan nilai optimal bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan.
"Dengan masuknya Iforte sebagai investor strategis, kami sebagai manajemen DATA semakin percaya diri untuk memberikan layanan broadband kepada lebih banyak masyarakat di Indonesia. Selain itu, kami akan semakin agresif dalam penggelaran jaringan broadband yang nantinya akan berdampak positif kepada kinerja keuangan baik itu DATA maupun Iforte," ujar Richard Kartawijaya Direktur Utama Remala Abadi, dalam keterangan resminya, Senin (20/1/2025).
Sementara, bagi Iforte, seperti yang tertera dalam pengumuman negosiasi, aksi akuisisi tersebut bertujuan untuk memperkuat posisi bisnis secara grup di bidang integer infrastruktur telekomunikasi.
Sebagai informasi, Iforte merupakan 100% anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Emiten ini merupakan milik keluarga Hartono, pemilik Djarum Group melalui PT Sapta Adhikari Investama dan PT Dwimuria Investama Andalan.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Era Trump 2.0, Lanjut Melemah Atau Bisa Berbalik Arah?
Next Article Grup Djarum Buka Suara Terkait Akuisisi Bakmi GM Rp2,1 Triliun