ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca information Non Farm Payroll (NFP) AS menunjukkan angka aktual di atas konsensus.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,19% di angka Rp16.210/US$ pada hari ini, Senin (13/1/2025). Selang sekitar tujuh menit sejak perdagangan dibuka, rupiah ambruk 0,55% hingga menyentuh angka Rp16.270/US$.
Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 08:55 WIB stagnan 0% di angka 109,65. Angka ini sama dengan jika dibandingkan dengan posisi kemarin (10/1/2025) yang berada di angka 109,65.
Rupiah pada perdagangan hari ini tampak akan mengalami gempuran yang cukup serius khususnya setelah information ketenagakerjaan AS pada Jumat lalu yang tampak mengalami kenaikan dibandingkan konsensus.
Laporan NFP AS yang dirilis Jumat malam menunjukkan penciptaan 256.000 lapangan kerja pada Desember, jauh di atas ekspektasi pasar sebesar 160.000 pekerjaan. Hasil tersebut mempertegas ketahanan pasar tenaga kerja AS dan memicu spekulasi bahwa The Fed akan lebih lambat dalam melonggarkan kebijakan suku bunganya.
Secara keseluruhan pada 2024, lapangan kerja meningkat sebesar 2,2 juta, dengan rata-rata peningkatan bulanan sebesar 186.000, di bawah 3,0 juta pada 2023 yang mewakili rata-rata peningkatan bulanan sebesar 251.000. Namun, angka-angka ini tetap menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat dan stabil.
Kuatnya information tenaga kerja di AS ini memberikan bukti bahwa DXY berpotensi masih akan melesat dan tekanan terhadap rupiah berpotensi akan terus terjadi selama DXY belum ada tanda-tanda mengalami pelemahan.
Selain itu, pelaku pasar juga sedang menunggu perihal suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan dirilis pada Rabu (15/1/2025).
BI akan mengumumkan suku bunga untuk Januari 2025. Kabar ini sangat dinantikan oleh pelaku pasar, karena menantikan kebijakan suku bunga BI di tengah rupiah yang melemah terhadap dolar AS, ketidakpastian politik dan geopolitik global.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Melemah & IHSG Awal Pekan Ambruk Lebih Dari 1%, Ada Apa?
Next Article Kabar Baik dari AS, Dolar Bisa Turun ke Rp 15.700-an Hari Ini