ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Ruas jalan R.E Martadinata, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, diterjang banjir rob pada Selasa (14/1/2025).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyebutkan genangan masih terlihat hingga pukul 10.00 WIB. Ketinggian aerial mencapai 10 sentimeter.
"Saat ini terdapat genangan di satu ruas jalan," ungkap Yohan dalam keterangan tertulis, Selasa.
Yoan mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob sejak 9 Januari 2025 hingga 17 Januari 2025, mengingat fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian aerial laut di wilayah pesisir utara Jakarta.
Terkait hal ini, BPBD DK Jakarta terus memantau perkembangan genangan di seluruh wilayah. Mereka juga berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan serta memastikan aliran drainase berfungsi optimal.
BPBD DK juga mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan yang mungkin terjadi di daerah lainnya.
"Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam," tandas dia.
Ini 11 Wilayah di Jakarta yang Perlu Waspada Banjir Rob hingga 17 Januari 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Maritim Tanjung Priok telah mengeluarkan peringatan dini banjir rob di pesisir utara Jakarta yang berpotensi terjadi pada 9-17 Januari 2025. Masyarakat pun diimbau mewaspadai potensi bencana alam tersebut.
Seperti dilansir Antara, banjir pesisir atau rob merupakan pengaruh dari peristiwa aerial laut yang mengalami pasang naik surut, sehingga terjadi genangan aerial yang meluap ke daratan. Hal ini sangat berbeda dengan banjir yang terjadi akibat luapan aerial sungai atau sumbatan aliran aerial karena sampah.
Adanya perubahan tata guna lahan, penurunan tanah, dan kenaikan muka aerial laut world dapat menjadi faktor penyebab terjadinya banjir rob. Selain itu, terjadinya posisi fase Bulan purnama juga mempengaruhi potensi ketinggian pasang aerial laut secara maksimum hingga memicu rob.
Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta yang bersumber dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok, banjir rob berpotensi terjadi pada periode 9-17 Januari 2025.
Adapun puncak pasang maksimum aerial laut terjadi pada pukul 06.00 - 12.00 WIB di 11 wilayah pesisir Jakarta, antara lain:
- Kamal Muara;
- Kapuk Muara;
- Penjaringan;
- Pluit;
- Ancol;
- Kamal;
- Marunda;
- Cilincing;
- Kalibaru;
- Muara Angke; dan
- Kepulauan Seribu
Banjir rob tidak hanya rentan terjadi di wilayah Jakarta bagian utara, namun memungkinkan juga terjadi di beberapa wilayah pesisir lainnya seperti Semarang, Pekalongan, dan pesisir Jawa bagian utara lainnya.
Banjir Rob Terjadi 2-6 Jam
Durasi terjadi banjir rob dapat berbeda-beda tiap wilayah. Hal ini tergantung dari beberapa kondisi yang terjadi, seperti siklus pasang surut, topografi wilayah, dan kondisi cuaca. Secara umum, banjir rob akan berlangsung sekitar dua hingga enam jam saat aerial pasang.
Tentunya, fenomena banjir rob dapat mengganggu kegiatan sehari-hari masyarakat sekitar. Bahkan, kerugian akan terjadi seperti mengakibatkan kerusakan jalan, rumah, fasilitas umum, operasional area pelabuhan yang terhambat, mencemari sumber aerial bersih, hingga menimbulkan penyakit.