Akses Jalan Dan Jembatan Kota Bima Terputus Akibat Banjir Bandang

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Senin, 03 Feb 2025 11:03 WIB

Banjir bandang merusak sejumlah jembatan penting hingga berakibat terputusnya jalur penghubung Kota Bima-Ambalawi dan Wera-Ambalawi. Banjir bandang merusak sejumlah jembatan penting hingga berakibat terputusnya jalur penghubung Kota Bima-Ambalawi dan Wera-Ambalawi.ANTARA/Ady Ardiansah

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah akses jalan dan jembatan di Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terputus akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut, Minggu (2/2).

"Ada 8 hingga 9 titik longsor yang menutupi jalur Kota Bima-Ambalawi. Mulai dari Desa Kole hingga Tolowata, kemudian di zona 'Sonco Lumba' antara Desa Rite dan Tolowata," ungkap Camat Ambalawi kepada Antara, Senin (3/2).

Adapun lokasi jembatan yang longsor yakni Jembatan jalur Kolo, Jembatan Sapui dan Jembatan Ujung Kalate (Penghubung Kota Bima-Ambalawi), Jembatan Tololai (Penghubung Wera-Ambalawi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara jalan yang terputus yakni akses jalan Desa Talapiti, itu untuk sementara yang kami dapatkan informasi-nya," ujarnya.

Lebih lanjut Camat menuturkan bencana banjir dan longsor ini juga mengakibatkan bangunan gedung SMP dan SMA Satap Muhammadiyah Rite, Gedung Serba Guna (GSG) Desa Tolowata ambruk dan dua rumah di Desa Mawu terbawa arus banjir.

"Saat ini tim reaksi cepat dari Basarnas, BPBD, relawan dan kami sedang bergerak guna melakukan pendataan dan evakuasi sejumlah korban yang terdampak," katanya.

Hal senada pun disampaikan, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Bima, Amiruddin. Akibat banjir dan longsor yang terjadi semua akses masuk di Kecamatan Ambalawi dan Wera tertutup.

"Relawan kami yang membawa logistik bantuan dan ingin mengevakuasi korban terpaksa melewati jalur di Kecamatan Sape, Wera untuk ke Ambalawi benar-benar terputus total," ujarnya.

Menurutnya, kendaraan roda empat tidak bisa masuk kesana. Sementara kendaraan roda dua terpaksa melalui jalur ekstrem melewati reruntuhan jalan jembatan, bebatuan dan arus sungai.

"Pokoknya akses ke Kecamatan Ambalawi itu benar-benar terputus, kalau kita paksa juga harus lewat jalur yang berbahaya dan menantang," katanya.

Informasi yang dihimpun Antara, worldly lumpur dan aerial dari gunung menimbun akses jalan dan jembatan di jalur menuju Tolowata dan Nipa. Lumpur itu, setinggi betis orang dewasa sepanjang 12-15 meter.

(Antara/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya